Liputan6.com, San Francisco: Twitter macet sebentar, Selasa (11/8), setelah situs microblogging tersebut kembali diserang. "Kami saat ini mengalami gelombang serangan Distributed Denial of Service (DDoS) terhadap sistem kami," kata ALex Payne, salah seorang petinggi Twitter sebagaimana dikutip Xinhua. DDoS adalah upaya untuk membuat sebuah situs tak dapat diakses.
Metode, motif, dan sasaran serangan DoS mungkin beragam, tapi biasanya terdiri atas upaya terpadu terhadap satu atau beberapa orang guna mencegah layanan atau laman Internet berfungsi secara efisien atau tak berfungsi sama sekali. Dalam laporan status paling akhir yang disiarkan, Twitter menyatakan, "Kami kembali dan menganalisis arus data guna memastikan sifat serangan ini."
Twitter tidak beroperasi selama beberapa jam akhir pekan lalu akibat serangan terkoordinasi yang menghalangi kegiatannya. Serangan serupa juga membuat lamban situs jejaring sosial lain, Facebook.
Serangan terhadap Twitter tampaknya telah "bermotif geopolitik," kata salah seorang pendiri Twitter, Biz Stone, pekan silam lalu. "Namun, kami tak merasa cocok untuk terlibat jauh dalam pembahasan spekulatif mengenai motif ini," katanya.(YUS)
Metode, motif, dan sasaran serangan DoS mungkin beragam, tapi biasanya terdiri atas upaya terpadu terhadap satu atau beberapa orang guna mencegah layanan atau laman Internet berfungsi secara efisien atau tak berfungsi sama sekali. Dalam laporan status paling akhir yang disiarkan, Twitter menyatakan, "Kami kembali dan menganalisis arus data guna memastikan sifat serangan ini."
Twitter tidak beroperasi selama beberapa jam akhir pekan lalu akibat serangan terkoordinasi yang menghalangi kegiatannya. Serangan serupa juga membuat lamban situs jejaring sosial lain, Facebook.
Serangan terhadap Twitter tampaknya telah "bermotif geopolitik," kata salah seorang pendiri Twitter, Biz Stone, pekan silam lalu. "Namun, kami tak merasa cocok untuk terlibat jauh dalam pembahasan spekulatif mengenai motif ini," katanya.(YUS)