Sukses

Iran Pamer Kekuatan Pertahanan Lewat Permainan

Angkatan Bersenjata Iran meluncurkan permainan perang pertahanan udara berskala besar. Permainan militer ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan enam negara besar.

Liputan6.com, Teheran: Angkatan Bersenjata Iran meluncurkan permainan perang pertahanan udara berskala besar pada Ahad (22/11). Seperti diberitakan Reuters, langkah Iran ini sebagai upaya memamerkan kemampuan pertahanan negara dalam menghadapi tekanan dari Barat atas program nuklirnya.

Iran telah merancang beberapa permainan perang di masa lalu, termasuk penembakan jarak jauh peluru kendali Shahab-3. Rudal ini disebut-sebut memiliki jangkauan sekitar 2.000 kilometer. Jarak ini mencapai negara Israel atau pangkalan militer AS di kawasan Teluk.

Permainan militer ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan enam negara besar. Keenam negara yang mencemaskan program nuklir Iran, yakni Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Jerman, Rusia dan Cina. Soal ini berkali-kali Teheran menyangkal program nuklir.

Pengawal Revolusi Iran dan pasukan militer bersama-sama memulai "manuver" lima hari di berbagai bagian negara Islam. Hal itu diungkapkan Kepala Staf Angkatan Udara Iran Brigadir Jenderal Ahmad Miqani. "Ini adalah permainan perang terbesar, yang berlangsung lebih dari satu wilayah 600.000 kilometer persegi," ucap Miqani di sebuah televisi.

Dalam dunia nyata, AS dan Israel menginginkan penyelesaian diplomatik terhadap nuklir Iran. Tapi, mereka menolak untuk mengesampingkan tindakan militer jika diplomasi gagal. Mengenai permasalahan ini, bila Iran tidak menghentikan pembangunan fasilitas nuklirnya, maka Iran akan menghadapi bahaya agresi militer.

Pada Rabu silam, Iran menolak kesepakatan yang menetapkan negara itu akan mengirim uranium yang diperkaya ke luar negeri untuk diproses lebih lanjut. Pemerintah Teheran mengatakan akan mempertimbangkan menukar bahan bakar nuklir Iran asalkan tetap di bawah pengawasan di dalam negeri.(AIS/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini