Sukses

Bungkam Oposisi, Iran Tutup Layanan Email Google

Iran telah mengumumkan rencananya untuk melarang secara permanen layanan email Google yang digunakan di daerah. Pengumuman yang dilakukan Iran sebagai bagian dari tindakan keras yang lebih luas pada protes oposisi menjelang hari ulang Republik Islam Iran ke 31.

Liputan6.com, Teheran: Dalam rangka perayaan hari pembentukkan Republik Islam Iran ke-31, badan telekomunikasi nasional yang berbasis di Teheran mengumumkan larangan untuk Gmail dan sebaliknya akan memfasilitasi layanan email nasional sendiri. Keputusan ini pertama kali dilaporkan Wall Street Journal, seperti dilansir Telegraph, Rabu (10/2).

Pengumuman yang dilakukan Iran sebagai bagian dari tindakan keras yang lebih luas pada protes oposisi menjelang hari ulang tahun, yang kemungkinan akan membawa protes yang signifikan dari kedua pembangkang dan pendukung revolusi Islam. Perkembangan datang di tengah laporan tentang gangguan signifikan mengenai layanan internet di seluruh negeri pada minggu terakhir, serta keterlambatan dalam pesan teks yang dikirim. Masih belum jelas dampak apa yang diraih dari pengumuman ini.

Berbicara pada Juni 2009, menyusul aksi protes pemilu Iran sekitar tahun lalu, Eric Schmidt, Direktur Google, memperingatkan bahwa mereka "bahaya". Rezim-rezim seperti yang berada di Teheran adalah bentuk upaya untuk pemadaman sumber-sumber media.

YouTube, yang dimiliki oleh Google, adalah salah satu cara utama di mana rekaman video protes yang berseri-seri di seluruh dunia. Seorang juru bicara Google mengatakan, "Kami telah mendengar dari pengguna di Iran bahwa mereka mengalami kesulitan mengakses Gmail. Kami dapat mengkonfirmasi penurunan tajam lalu lintas dan kita telah melihat jaringan kita sendiri dan menemukan bahwa mereka bekerja dengan benar."

"Setiap kali kita temui blok di layanan kami, kita akan mencoba menyelesaikannya secepat mungkin karena kami sangat percaya bahwa orang-orang di mana-mana harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara bebas dan online. Sayangnya, kadang-kadang tidak berada dalam kendali kita," kata jubir Google.(AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini