Sukses

Berkat Teknologi, Kematian Firaun Tutankhamun Terpecahkan

Melalui serangkaian tes Raja Mesir Tutankhamun yang mulai memerintah sejak berusia 10 tahun akhirnya diketahui meninggal karena mengalami komplikasi luka di kaki yang diperparah dengan malaria.

Liputan6.com, Kairo: Berkat teknologi, terjawab sudah misteri kematian sosok Firaun Mesir Tutankhamun yang ditemukan pada 1922. Melalui serangkaian tes asam deoksiribonukleat (DNA) dan computed tomography (CT) scan selama dua tahun, raja yang mulai memerintah sejak berusia 10 tahun itu akhirnya diketahui meninggal karena mengalami komplikasi luka di kaki yang diperparah dengan malaria. Hasil penelitian itu diungkapkan di Kairo, Mesir, baru-baru ini.

Tes juga menyatakan Raja Tutankhamun yang meningal pada usia 19 tahun memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit bawaan. Hal ini diperjelas dengan penemuan fakta lain bahwa Raja Tutankhamun adalah anak dari perkawinan sedarah yang lazim pada Mesir kuno. Diketahui, ibu kandung Tutankhamun adalah salah satu adik perempuan ayahnya, Firaun Akhenaten.

Sebelumnya banyak spekulasi tentang kematian Tutankhamun. Di antaranya disebutkan bahwa Tutankhamun mati dibunuh [baca: Ditemukan Bukti Tutankhamun Tidak Mati Dibunuh]. Selain Raja Tutankhamun, pengujian juga dilakukan terhadap 15 mumi lain yang ikut dimakamkan bersamanya.(ZAQ)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini