Sukses

ITS-Universitas Asal Jepang Kembangkan Satelit "Winds"

Koneksi internet akan semakin cepat dengan adanya satelit generasi baru bernama "WINDS". "WINDS" ini dikembangkan mahasiswa ITS Surabaya bersama tiga universitas asal Jepang.

Liputan6.com, Surabaya: Koneksi internet akan semakin cepat dengan adanya satelit generasi baru bernama WINDS (Wideband InterNetworking engineering test and Demonstration Satellite). WINDS ini dikembangkan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama tiga universitas asal Jepang.

"WINDS yang dalam bahasa Jepang disebut dengan KIZUNA itu kami kembangkan bersama JAXA (lembaga antariksa Jepang) dan National Institute of Information and Communications Technology (NICT)," kata Kepala Laboratorium Telematika Jurusan Teknik Elektro ITS Mochamad Hariadi di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/3). WINDS menggunakan teknologi mutakhir saat ini yang menggunakan Ka-Band (sistem yang bekerja pada frekuensi tinggi) yang memiliki panjang gelombang yang pendek.

Hariadi menjelaskan, WINDS mampu menyediakan koneksi internet berkecepatan tinggi yang mencapai maksimum 155 Mbps untuk penerimaan. Sementara kecepatan untuk pengiriman 6 Mbps dengan ukuran antena penerima 45 sentimeter. Kecepatannya, tambah Hariadi, jauh melebihi kecepatan saat ini.

Antena ukuran 5 meter misalnya, kecepatan yang bisa dicapai 1.2 Gbps. Selain berkecepatan tinggi, daya jangka satelit juga merambah daerah yang tak terjangkau jaringan kabel (teresteria). "Bila kita bandingkan dengan kecepatan internet yang ada untuk konsumsi pribadi di Indonesia saat ini hanya berkisar 384 Kbps dan 2 Mbps saja. Maka nantinya kita bisa berselancar di internet dengan nyaman," jelas Hariadi.

Satelit ini juga memungkinkan pemutaran film layaknya di gedung biosko. Atau untuk pengembangan riset simulasi yang membutuhkan komputasi tinggi. Misalnya di bidang medik, mesin, kimia, pendidikan, kesehatan, penanganan daerah bencana, dan Intelligent Transport Systems (ITS).

Ketiga laboratorium universitas di Jepang adalah Laboratorium Prof. Tyusoshi Usagawa (Kumamoto University), Laboratorium Asc. Prof Tohru Kondo (Hiroshima University), dan Laboratorium Prof. Takafumi Aoki (Tohoku University).(ANTARA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini