Sukses

Virus Zeus v3 Sukses Bobol Rekening Nasabah

Para peretas asal Eropa Timur menggunakan virus komputer yang rumit untuk menyedot tabungan dari ribuan nasabah bank Inggris, demikian kata pakar internet seperti yang dikutip The Telegraph, Rabu (11/8).

Liputan6.com, Jakarta: Para peretas asal Eropa Timur menggunakan virus komputer yang rumit untuk menyedot tabungan dari ribuan nasabah bank Inggris, demikian kata pakar internet seperti yang dikutip The Telegraph, Rabu (11/8).

Versi terbaru dari virus ganas Zeus yang tidak terlacak oleh firewall tradisional itu dilaporkan telah berhasil menggondol 675.000 Poundsterling dari kira-kira 3000 nasabah online dari sebuah bank Inggris. Sejak Juli dana itu ditransfer dari akun-akun online milik  perusahaan maupun perorangan. Para ahli internet dari M86 Security, yang khusus menangani permasalahan online, mengungkapkan virus itu bekerja dengan mengecek jumlah uang dalam sebuah akun, mencurinya, dan menutupi jejak dengan menampilkan rekening bank palsu kepada nasabah.

Perusahaan keamanan internet yang bermarkas di California dan Inggris itu membongkar rencana jahat tersebut ketika berhasil masuk ke dalam server command para pencuri yang berbasis di Eropa Timur dan menemukan daftar transfer uang. Para pakar itu kemudian membuat laporan yang menjelaskan proses serangan itu  dan menginformasikannya kepada polisi maupun bank yang bersangkutan dua pekan silam.

Mereka juga mengakui serangan itu akan terus berlanjut. Virus Zeus  yang mengincar rekening bank pertama kali muncul tiga tahun lalu. Versi terbarunya, Zeus v3, tidak hanya mencuri data 'login', kata kunci, dan detail bank, tetapi juga bisa mentransfer uang dari rekening yang diinginkan. "Ini adalah versi yang paling rumit dari virus Zeus dan tidak bisa dideteksi oleh piranti lunak keamanan tradisional," kata Bradley Anstis, wakil presiden bidang teknis pada M86 kepada The Times.

Virus itu pun ternyata tidak hanya terdapat di area-area 'lampu merah' seperti situs-situs judi atau porno tetapi juga di situs yang lebih populer seperti mesin pencari, blog, atau situs berita. Tahun lalu virus itu ditemukan pada sebuah iklan di laman web New York Times. M86 Security mengatakan komputer nasabah bank online tertular virus itu dari laman-laman web resmi  melalui 'lubang'  di Internet Explorer dari Microsoft atau aplikasi-aplikasi dari Adobe Reader.

Begitu komputer terinfeksi, virus yang termasuk spyware Trojan itu bersembunyi dalam browser pengguna komputer sampai tersambung ke rekening bank mereka. Virus itu akan mulai bekerja ketika nasabah mengecek rekening mereka lalu memeriksa jumlah rekening itu. Jika rekening itu berisi lebih dari 800 Poundsterling maka virus itu mulai memindahkan uang itu secara tersembunyi ke 'rekening sementara', sebuah rekening yang dimiliki oleh nasabah resmi yang juga telah dibajak para peretas itu.

Bank-bank utama Inggris menolak untuk berkomentar terkait kemungkinan nasabah mereka menjadi salah satu korban para peretas Eropa Timur itu. (Times/Ant)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.