Sukses

Tips Hindari Spam (Email Sampah)

Kita kerap mendapat pesan dari orang tak bertanggung jawab. Sejumlah tips bisa dilihat untuk menghindari email sampah (spam).

Liputan6.com, Jakarta: Saat membuka e-mail, kita tak hanya menerima e-mail dari orang yang kita kenal. Kita juga menerima pesan sampah (Spam). Symantec Messaging and Web Security, baru-baru ini memberi tips agar Anda tak lagi terganggu dengan email sampah.

Anda sebaiknya melakukan:

1. Berhenti berlangganan dari milis-milis sah jika Anda tidak ingin menerima pesan dari milis tersebut. Ketika mendaftar untuk menerima email, periksa item-item tambahan apa saja yang Anda inginkan pada saat yang sama. Jangan memilih item yang tidak Anda inginkan.

2. Selektif saat mendaftarkan alamat email Anda pada situs-situs.

3. Hindari menampilkan alamat email Anda di Internet. Pertimbangkan pilihan alternatif! Misalnya, gunakan alamat tersendiri ketika mendaftar pada milis tertentu, miliki beberapa alamat email untuk berbagai tujuan berbeda atau carilah layanan email sekali pakai.

4. Dengan menggunakan petunjuk yang disediakan oleh administrator, laporkan spam jika Anda memiliki pilihan untuk melakukannya.

5. Hapus semua spam.

6. Hindari mengklik pada link mencurigakan dalam email atau pesan IM, karena bisa saja akan menghubungkan ke situs palsu. Kami menyarankan untuk mengetik alamat situs langsung pada browser daripada percaya pada link dalam pesan.

7. Pastikan bahwa operating system selalu diperbarui dengan update terbaru. Gunakan paket software keamanan yang komprehensif. Untuk memperoleh informasi lengkap mengenai penawaran perlindungan Symantec silakan kunjungi http://www.symantec.com

8. Pertimbangkan solusi antispam yang memiliki reputasi baik untuk menangani penyaringan di seluruh organisasi Anda, seperti Symantec Brightmail messaging security family solutions.

9. Agar tetap terupdate mengenai tren-tren spam baru dengan mengunjungi situs informasi situasi spam dari Symantec yang ada di sini.

Anda sebaiknya tidak melakukan:

1. Membuka lampiran dari email yang tidak dikenal. Lampiran ini dapat menginfeksi komputer Anda.

2. Membalas spam. Biasanya alamat emailnya dipalsukan dan membalas email spam akan menghasilkan sampah-sampah lain.

3. Mengisi formulir dalam pesan yang meminta informasi pribadi atau keuangan atau kata sandi (password). Perusahaan terkemuka tidak mungkin meminta informasi pribadi Anda melalui email. Jika ragu untuk menghubungi perusahaan yang bersangkutan melalui mekanisme independen terpercaya, seperti dengan memverifikasi nomor telepon atau alamat Internet yang dikenal, Anda ketikkan ke jendela browser baru (jangan mengklik atau cut and paste dari link dalam pesan).

4. Membeli produk atau jasa dari pesan spam

5. Membuka pesan spam

6. Meneruskan peringatan virus apa pun yang Anda terima melalui email. Bisa jadi ini adalah berita bohong (hoax).(ULF/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.