Sukses

Hati-hati Menggunakan Kata Sandi

Hati-hati dalam menggunakan kata sandi atau password, karena daftar kata sandi (password) yang tercuri dari jaringan Blogging Amerika yaitu Gawker Media menunjukkan bahwa pengguna internet yang "melek" teknologi pun terlalu sembarangan ketika memilih kata sandi.

Liputan6.com, Jakarta: Hati-hati dalam menggunakan kata sandi atau password, karena daftar kata sandi (password) yang tercuri dari jaringan Blogging Amerika yaitu Gawker Media menunjukkan bahwa pengguna internet yang "melek" teknologi pun terlalu sembarangan ketika memilih kata sandi.

Analisis dari hampir 200 ribu kata kunci yang tercuri menunjukan bahwa yang paling umum adalah kata "123456" dan "password". Kata kunci itu mudah ditebak  para hacker (peretas) dan lebih memiliki risiko keamanan karena banyak orang menggunakan kata kunci yang sama untuk setiap website yang mereka kunjungi. Segera setelah data itu diretas, ribuan pengguna Gawker - di antaranya para pengunjung situs blog gadget seperti Gizmodo dan laman web video game Kotaku - mendapati akun twitter mereka dibajak karena mereka  menggunakan kata sandi yang sama disana.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan analis keamanan Sophos, sekitar sepertiga orang yang menggunakan sandi yang sama untuk semua website yang mereka kunjungi. Graham Cluley konsultan senior di Sophos mengatakan "Anda harus menggunakan kata sandi berbeda untuk setiap website."

Cluley menyarankan untuk menggunakan piranti lunak pengatur kata sandi, seperti 1Password atau Lastpass, guna membantu menjaga jejak dari login. Jika membandingkan bocoran kata sandi Gawker dengan password yang bocor dari laman web social games RockYou awal tahun ini serta dari layanan surat elektronik Hotmail tahun lalu,  beberapa kata kunci ternyata sangat umum, termasuk "123456" dan "iloveyou". Beberapa  perusahaan teknologi, seperti Samsung dan Dell, sering muncul dalam daftar kata sandi umum karena penggunanya  memikirkan  kata sandi yang pertama kali mereka lihat - salah satunya tertulis di monitor mereka. (Ant/ARI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini