Sukses

Akuisisi Facebook Atas WhatsApp Terancam Batal

Lembaga privasi telah meminta regulator AS agar aksi akuisisi Facebook atas WhatsApp dihentikan karena ada hal yang mencurigakan.

Liputan6.com, San Francisco Akuisisi Facebook atas WhatsApp senilai US$ 19 milyar atau sekitar Rp 223 triliun ternyata tidak semulus yang diperkirakan banyak pihak. Pasalnya lembaga privasi, baru-baru ini telah meminta regulator Amerika Serikat agar aksi akuisisi itu dihentikan.

Electronic Privacy Information Center (EPIC) dan Center for Digital Democracy (CDC) melayangkan keluhan kepada Federal Trade Commision (FTC) agar proses akuisisi tersebut diselidiki. Pasalnya Facebook dicurigai akan menggunakan semua data pengguna WhatsApp untuk kepentingan bisnisnya.

Meskipun WhatsApp telah memiliki komitmen untuk tidak mengumpulkan data pengguna untuk tujuan periklanan, namun tidak ada yang bisa menjamin komitmen itu akan terus bertahan setelah layanan pesan instan itu dibeli oleh Facebook.

Seperti yang diketahui Facebook adalah jejaring sosial No.1 di dunia dengan 1,2 miliar pengguna yang menghasilkan sebagian besar pemasukan dari iklan yang menargetkan pengguna dengan usia, jenis kelamin, dan lain sebagainya.

EPIC berharap jika FTC menyetujui akuisisi Facebook atas WhatsApp, harus dipastikan bahwa data pengguna WhatsApp tidak akan diakses oleh Facebook. Jika Facebook ketahuan menggunakan data WhatsApp, maka hal itu dianggap melanggar etika bisnis.

Namun, baik Facebook maupun WhatsApp menegaskan bahwa keduanya tetap merupakan perusahaan independen. "Seperti yang telah kami katakan berulang kali, WhatsApp akan beroperasi sebagai perusahaan independen dan akan menghormati privasi dan keamanan pengguna," kata Facebook menanggapi pengajuan EPIC.

Baca juga:
WhatsApp Sukses Berkat Kesederhanaannya
Cerita Unik di Balik Akuisisi Facebook Atas WhatsApp
WhatsApp Lahir Dari `Rasa Benci` Terhadap Password
WhatsApp: Pesan Instan Terpopuler Yang Anti-Iklan
WhatsApp Mulanya Cuma Dipakai Untuk Update Status
Pendiri WhatsApp, Meniti Karir Dari Tukang Sapu Hingga Hacker

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini