Sukses

Berpikir Logis dan Ilmiah, Apa Bill Gates Percaya Tuhan?

Sebagai orang yang logis, Bill Gates selalu berpikir dengan penjelasan ilmiha. Lalu apakah ia percaya pada Tuhan? Ini jawaban Gates.

Liputan6.com, Jakarta Bill Gates bukan hanya orang terkaya di dunia. Dengan kekayaannya yang sekarang melebihi $ 76 milyar, ia juga orang yang paling optimis. Dalam pandangannya, dunia bagaikan sistem operasi raksasa yang hanya perlu di-debugged  (dicari permasalahan dan solusinya).

Selain pintar dan kaya, Gates juga dermawan. Ia mendirikan The Bill & Melinda Gates Foundation, organisasi filantropis yang ia jalankan bersama istrinya. Gates bahkan menyumbangkan uangnya $ 36 milyar ke yayasan itu. Kegiatan sosial yang ia lakukan ternyata dipengaruhi oleh nilai agama.

"Sistem moral agama saya pikir sangat penting. Anak-anak pergi ke gereja seperti yang saya dan Melinda lakukan, dan karena itu saya berutang untuk mencoba dan mengurangi ketimpangan di dunia. Setidaknya itu keyakinan moral," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Rollingstone.

Seperti diketahui, Gates menggelontorkan dana $ 1,5 milyar untuk membasmi virus polio. Dia merekayasa toilet yang lebih baik dan menyumbangkan dana penelitian untuk membuat kondom yang terbuat dari material nano generasi baru.

Meski kaya raya, secara pribadi Gates selalu tampil sederhana. Padahal ia memiliki tiga rumah dan satu pesawat. Gaya kacamatanya pun tak banyak berubah dalam 40 tahun. Untuk bersenang-senang, ia hanya menghadiri turnamen bridge.

"Saya ingin fokus pada hal-hal di mana saya pikir pengalaman saya bekerja dengan inovasi bisa memberi saya kesempatan untuk melakukan sesuatu yang unik. Sebagian besar uang yayasan dialihkan untuk hal-hal yang berfokus pada ketidakadilan kesehatan. Dan karena gizi penting dan karena kebanyakan orang miskin adalah petani, kami juga fokus di bidang pertanian," ujarnya lagi.

Sebagai orang yang logis, Gates selalu berpikir dengan penjelasan ilmiah Lalu apakah ia percaya pada Tuhan? Gates memang tidak menjawab gamblang "iya". Ia hanya mengatakan setuju dengan orang-orang seperti Richard Dawkins bahwa manusia merasa perlu untuk mitos penciptaan.

"Saya setuju bahwa manusia perlu mitos penciptaan. Sebelum mengenal apa yang disebut penyakit atau cuaca, kita mempunyai penjelasan yang salah. Kini semuanya bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan," tuturnya.

"Tapi misteri dan keindahan dunia ini sangat menakjubkan, dan tidak ada penjelasan ilmiah bagaimana hal itu terjadi. Saya pikir sangat masuk akal untuk mempercayai keberadaan Tuhan," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini