Sukses

Jaringan Indosat `Diblokir` Karena Tak Hati-hati?

Indosat diblokir karena pihak yang punya jalur marah trafiknya lari ke tempat lain karena adanya kesalahan konfigurasi routing.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan internet BGP Monitoring mendeteksi setidaknya ada 415.652 IP prefix yang 'dibajak' oleh Indosat. Akibatnya trafik yang masuk dan keluar dari Indosat terganggu.

CIO Techscape Indonesia yang juga dosen di Universitas Gunadarma, Akbar Marwan mengatakan, kemungkinan Indosat `diblokir` karena pihak yang punya jalur marah trafiknya lari ke tempat lain karena adanya kesalahan konfigurasi routing.

"Saat mau ke situs tertentu ini jadi harus lewat jalur Indosat, padahal bisa lewat jalur lain. Orang lain tentu jadi marah. Akibatnya Autonomous number system Indosat diblok, sehingga pelanggan Indosat yang mau internetan atau orang yang mau masuk ke Indosat jadi tidak bisa masuk karena diblok", jelas Akbar yang dihubungi melalui telepon, Kamis (3/4/2014).

Akbar menambahkan, sebenarnya ini merupakan `hukuman` bagi penyelenggara internet yang kurang berhati-hati dalam menyebarkan network mapping. "Hukumannya biasanya diblok," ujar Akbar lagi.

Selain diblok, Indosat jelas mengalami kerugian karena banyak routing yang melewati jalur Indosat sehingga menyebabkan overload. Selain itu menurut Akbar nama baik Indosat sebagai penyelenggara telekomunikasi bisa tercoreng karena dianggap tidak bisa maintain network. Apalagi BGP routing itu biasanya berdasarkan trust (kepercayaan).

"Yang harusnya bukan punya dia, tapi diklaim punya dia rutenya. Dengan kata lain Indosat menebarkan info yang salah tentang routing. Ini biasanya karena human error", papar Akbar.

Untuk mencegah masalah seperti ini terulang kembali, para admin jaringan sebaiknya berhati-hati ketika memasukkan alamat IP (Internet Protocol).

Sebenarnya kejadian ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada 14 Januari 2011 lalu terjadi gangguan jaringan yang sama, pun itu karena adanya IP prefix hijack. Gangguan bahkan sampai meluas ke Google, Akamai, Amazon, Cisco, US Senate, American Express, hingga General Electric.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.