Sukses

8 Juta Pengguna PC di Indonesia Masih Pakai Windows XP

Ancaman dari luar seperti malware, serangan hacker dan peringatan virus palsu diyakini akan menjadi ancaman serius bagi pengguna Windows XP.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan data yang dimiliki Net Market Share, Windows XP masih menguasai sekitar 27,69% market share sistem operasi PC global. Wilayah Asia, termasuk Indonesia, disinyalir sebagai wilayah dengan konsentrasi terbesar pengguna Windows XP.

Data infografis yang dirilis pihak Microsoft Indonesia menunjukkan bahwa hingga Februari 2014, masih ada sekitar 30,31%, atau tepatnya 8.147.430 PC di Indonesia yang menggunakan Windows XP.

Lebih lanjut pihak Microsoft Indonesia juga menjelaskan resiko bahaya yang mengintai para pengguna Windows XP, terutama bagi para pengguna dari kalangan bisnis dan korporasi. Berbagai ancaman dari luar seperti malware, serangan hacker dan peringatan virus palsu diyakini akan menjadi ancaman serius bagi para pengguna Windows XP.

Kerugian yang harus ditanggung para pengguna Windows XP dari kalangan bisnis akibat berbagai ancaman tersebut diperkirakan Microsoft dapat mencapai angka USD 54 - 100 ribu.

"Extended Support untuk Windows XP sudah secara resmi berakhir pada 8 April 2014. Microsoft sudah tidak lagi menyediakan update keamanan untuk Windows XP. Saran kami kepada customer untuk segera migrasi ke OS yang lebih modern seperti Windows 7 atau 8. Untuk Windows 8.1 Update, sekarang juga sudah tersedia di situs resmi kami," jelas Sharon Issabella, Public Relations Lead Microsoft Indonesia.

Selain Indonesia, menurut yang dilansir laman Softpedia, Windows XP juga masih memiliki basis pengguna yang cukup besar di Korea Selatan. Diungkapkan sekitar 18% dari seluruh PC yang ada di Korsel masih berjalan di atas Windows XP.

Sebelumnya hasil survei StatCounter juga menunjukkan Windows XP masih digunakan oleh lebih dari 50% atau tepatnya hampir 60% pengguna PC di China. Sedangkan di Korea Utara, Windows XP masih diadopsi oleh 60,44% dari total seluruh pengguna PC.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini