Sukses

Smart TV Akan Jadi Target Hacker Berikutnya

Ponsel dan kemudian TV adalah target hacker berikutnya untuk menyebarkan virus.

Liputan6.com, Era teknologi broadband berkecepatan tinggi membuat smart TV alias televisi pintar dengan mudah terhubung ke internet. Para ahli keamanan mengatakan hal itu memungkinkan virus komputer yang tak diundang masuk ke dalam ruang keluarga. 

Dengan semakin banyak film-film yang di-download dari internet ke televisi dan saluran TV berbasis live streaming yang kian populer, banyak dari mereka yang percaya bahwa masalah infeksi dari virus hanya tinggal menunggu waktu.

Eugene Kaspersky, pendiri dan chief executive Kaspersky Lab, mengatakan bahwa ponsel dan kemudian TV adalah target hacker berikutnya untuk menyebarkan virus. Meskipun ia belum menemukan virus yang menembus televisi, Kaspersky sangat konsern dengan isu tersebut.  

"Ancaman akan diversifikasi ke ponsel dan lingkungan rumah, seperti melalui televisi yang sekarang terhubung ke internet. Setidaknya ada jutaan serangan yang berhasil menghantam perangkat Microsoft Windows, ribuan serangan di ponsel, terutama yang berbasis Android, dan puluhan di perangkat iOS dalam setahun," ujar Kaspersky.

Kaspersky mengatakan semua sistem yang rentan secara teknis memungkinkan untuk menginfeksi jutaan perangkat. "Ini akan terjadi. Ini hanya masalah waktu. Perbedaan antara TV dan komputer hanya layar yang lebih besar dan remote control," tambahnya.

Pada awal tahun 2013, 13 persen dari penduduk Inggris memiliki sebuah smart TV yang terhubung ke internet menggunakan teknologi terintegrasi atau set-top box. Angka itu kemungkinan meningkat secara signifikan sejak munculnya layanan catch-up TV.

Dalam hasil survei yang diterbitkan pada Mei 2013, 50 persen dari mereka kerap mengakses konten online melalui smart TV. Sementara sekitar 100 juta rumah tangga di Eropa Barat dan Amerika Serikat diperkirakan akan memiliki setidaknya satu jaringan internet yang terhubung ke TV pada tahun 2016 mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini