Sukses

Awas, Software Bajakan Mengandung Malware

Liputan6.com, Semarang Pengguna komputer sebaiknya berhati-hati jika menggunakan software bajakan. Konsultan Microsoft, Ronald A Schwarz mengatakan, software bajakan dapat membahayakan data karena di dalamnya tersemat malware yang berbahaya.

Menurut Ronald, berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan National University of Singapore (NUS), sekitar 63% sampel komputer baru yang sudah terinstal software bajakan di Indonesia mengandung malware berbahaya.

"Keselamatan dan resiko keamanan dalam menggunakan perangkat lunak yang secara ilegal diunduh dari internet maupun dibeli tidak dapat diremehkan," kata Ronald di Ditreskrimsus Polda Jateng, Semarang.

Ditambahkannya, malware berbahaya bawaan software bajakan banyak mengandung berbagai macam virus, Trojan, dan Spyware. Beberapa Trojan, lanjut Ronald, ada yang dirancang untuk mencuri uang dari rekening melalui data transaksi jual beli online.

"Trojan bisa digunakan untuk mengakases data-data transaksi online," tandasnya.

Sementara itu Spyware yang berada dalam software bajakan biasanya dirancang untuk mengakses file bahkan webcame komputer penggunanya sehingga melanggar privasi.

"Bisa mengakses webcame, dan itu pasti melanggar privasi," kata Ronald.

Ronald menyayangkan bahwa hingga kini belum ada yang pernah melaporkan hal tersebut ke penegak hukum. Hal itu karena pengguna tidak menyadari perangkatnya disusupi malware.

Microsoft mencium peredaran software Microsoft Windows 7 palsu di beberapa daerah sejak akhir tahun 2013 lalu. Kemudian Microsoft melakukan survei pasar di tiga kota yaitu Semarang, Jakarta, dan Bandung. Di Semarang, Dit Reskrimsus Polda Jateng menyita 27 starter pack Software Microsoft Windows 7 bajakan dari tiga toko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.