Sukses

Arsitek Google+ Hengkang Dari Perusahaan

Liputan6.com, San Francisco - Google kembali kehilangan salah satu bos eksekutifnya. Jika minggu lalu Director for Google Maps, Daniel Graf hengkang dari Google karena dibajak Twitter, kali ini giliran Senior Vice President of Social Google, Vic Gundotra yang pergi.

Ia mundur dari perusahaan raksasa internet itu setelah bertugas hampir delapan tahun di sana. Sebelum di Google, Gundotra lama berkarir di Microsoft. Gundotra mengumumkan kepergiannya dari Google melalui postingan di jejaring sosial Google Plus (Google+).

Gundotra tidak menjelaskan apa alasan dia keluar dari Google. Ia juga tidak mengungkapkan apa rencana dia selanjutnya. Melalui laman Google+ miliknya, ia hanya mengatakan ingin mencoba hal-hal yang baru.

"Sekarang adalah waktunya untuk sebuah perjalanan baru," tulisnya.

Dalam berbagai acara media dia selalu tampil ceria. Gundotra selama di Google bertanggung jawab 'arsitek' untuk membentuk dan mengaplikasi fitur Google+, salah satunya "circles". Gundotra jugalah yang mendorong Google+ untuk fokus pada foto guna menarik pengguna, dengan harapan akan lebih banyak orang yang tertarik gabung ke Google+.

Tentu saja, tidak semua orang menyukai Gundotra. Di kalangan internal, beberapa karyawannya menyebutnya sebagai "The Vic-tator". Salah satu mantan anggota tim Google+ mengatakan kepada The Verge bahwa Gundotra adalah tokoh polarisasi di dalam perusahaan, dan ia sering bergesekan dengan anggota lain.

Terkait kepergian Gundotra, CEO Google Larry Page memuji atas kerja kerasnya selama ini dalam membangun Google+ dari awal. "Anda membangun Google+ dari nol," tulis Larry Page.

Pada bulan Oktober, Gundotra melaporkan bahwa Google+ memiliki 540 juta pengguna aktif bulanan, 300 juta di antaranya secara teratur mengunjungi plus.google.com. Namun perjalanan Google+ tidak mulus begitu saja. Google+ harus berjuang keras memikat pengguna untuk memakai layanannya di tengah ketatnya persaingan layanan jejaring sosial dengan adanya Twitter dan Facebook.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini