Sukses

Peneliti Atasi Masalah Kekeringan dengan Menjaring Kabut

Peneliti berusaha mengatasi masalah kekurangan air dengan menjaring kabut. Bagaimana caranya?

Liputan6.com, Air merupakan kebutuhan dasar bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya agar bisa terus bertahan. Para peneliti berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan agar manusia tetap bisa mendapatkan air dalam berbagai kondisi.

Hal itu dilakukan peneliti untuk mengantisipasi krisis air yang bisa saja terjadi di masa depan. Para peneliti melakukan ujicoba menjaring air dari kabut alami menggunakan jala khusus yang memiliki fungsi sebagai penampung air.

Para peneliti dari MIT School of Engineering bekerjasama dengan Pontifical University of Chile di Santiago. Mereka melakukan penelitian di Gurun Atacama yang berada di pantai Chile, Santiago yang dikenal sebagai salah satu daerah terkering di bumi.

Jala khusus yang dibuat oleh peneliti ditempatkan pada sebuah dataran tinggi yang secara konsisten terselimuti kabut. Jala yang dibentangkan tersebut memungkinkan peneliti mengumpulkan kabut dari kabut dan mengubahnya menjadi air yang bisa dimanfaatkan sebagai air minum maupun untuk mengairi lahan pertanian. 

Teknologi yang diterapkan dalam menjala air itu merupakan teknologi bimimicry. Teknologi itu diungkapkan oleh Garteh McKinley, Profesor Mechanical Engineering MIT yang terinspirasi dari kumbang Namib yang merupakan organisme asli daerah kering. Kumbang Namib mengumpulkan kabut sebagai upaya memenuhi airnya.

Sebelum mendapat hasil paling optimal, para peneliti dikabarkan telah melakukan berbagai ujicoba agar mendapat 'sistem koleksi kabut' yang paling efisien. Mereka berkerja keras dalam waktu yang lama dengan memodifikasi jarak jala maupun ukuran dan bahan serat supaya menjaga 'keterbasahannya'.

Para peneliti ini mengklaim bahwa sistem yang mereka teliti merupakan teknologi paling terjangkau secara pasif dalam menghasilkan air di tanah yang sulit air. Mereka berharap bahwa sistem ini akan segera bisa diterapkan di daerah kering maupun gurun dalam waktu singkat.

Sebuah video dibuat untuk menunjukkan seberapa efektif teknologi menjala air tersebut. Ingin tahu lebih lengkap cara peneliti menjaring air dari kabut? Lihat saja video berikut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.