Sukses

Hacker Anonymous Incar Situs Sponsor Piala Dunia

Kelompok hacker Anonymous mengklaim sudah bersiap-siap melancarkan serangan cyber ke sejumlah perusahaan sponsor Piala Dunia.

Liputan6.com, Menjelang ajang Piala Dunia 2014, serangan cyber yang mendompleng acara bergengsi dunia itu diperkirakan semakin banyak. Kelompok hacker Anonymous bahkan mengumumkan bahwa mereka sudah bersiap-siap melancarkan serangan cyber ke sejumlah perusahaan sponsor Piala Dunia.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters, salah satu anggota hacker Anonymous yang menyebut dirinya sebagai Che Commodore mengatakan bahwa persiapan untuk serangan besar-besaran ini sudah dimulai.

Commodore mengklaim bahwa ia memiliki informasi yang komprehensif tentang kegiatan kelompok hacker Anonymous. Dia bahkan memberikan detil cetak biru tentang perusahaan yang akan menjadi target mereka.

"Kami sudah punya rencana untuk menyerang. Kami sudah melakukan tes untuk melihat situs mana saja yang lebih rentan. Kali ini kami menargetkan situs para sponsor Piala Dunia," katanya kepada Reuters.

Perusahaan sponsor yang dimaksud termasuk perusahaan besar seperti Coca Cola, Budweiser, Emirates Airlines dan Adidas.

Commodore mengklaim bahwa dalam satu ujicoba yang mereka lakukan awal pekan ini, mereka berhasil menyusup ke server Kementerian Luar Negeri Brasil dan mengambil puluhan dokumen rahasia.

Dia mengatakan hacker bernama AnonManifest menggunakan virus trojan untuk bisa masuk ke dalam database Kementerian Luar Negeri dan mencuri akun email beberapa diplomat.

Commodore juga mengklaim, sebanyak 333 dokumen berhasil dibocorkan. Jika benar terjadi, serangan ini merupakan pelanggaran keamanan cyber terbesar di Brasil sejak NSA kedapatan mengakses akun email Presiden Dilma Roussef.

Menanggapi klaim tersebut, salah seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengakui bahwa sejumlah akun email berhasil diakses termasuk dokumen yang terdapat dalam email dan beberapa dokumen internal, namun hanya 55 akun saja.

Kelompok hacker Anonymous tampaknya marah pada keputusan pemerintah Brasil yang membiayai turnamen sepakbola dengan anggaran sangat besar. Mereka diduga menyerang melalui teknik Distributed Denial of Service (DDoS).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini