Sukses

Temui Jokowi, Petinggi Twitter Berbaju Batik

Salah satu petinggi Twitter, Peter Greenberger yang menjabat sebagai Direktur Strategi Politik Global Twitter, berkunjung ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu petinggi Twitter, Peter Greenberger yang menjabat sebagai Direktur Strategi Politik Global Twitter, berkunjung ke Indonesia. Greenberger menemui Joko Widodo (Jokowi), Calon presiden (capres) Indonesia nomor urut 2 periode 2014-2019.

Pada pertemuan yang berlangsung kemarin di Jakarta itu, Greenberger tampak berbaju batik. Sebelumnya ia sempat mem-posting beberapa foto dirinya sedang memakai baju batik yang berbeda, seolah ingin meminta pendapat pengguna Twitter baju batik mana yang cocok dengan dirinya.

"This one is too big. This one is too small. This one is just right! #BatikShopping pic.twitter.com/6QLEpARO7y", tulis Greenberger di akun Twitter pribadinya, @pgreenberger.

Ia juga memposting foto dirinya sedang bersama musisi Glenn Fredly dan Tompi. Dalam akun Twitternya, Greenberger juga sempat menyebut kata fried rice alias nasi goreng, menanggapi tweet rekannya tentang makanan dari Indonesia.

Kedatangan Greenberger ke Indonesia bertepatan dengan dimulainya masa kampanye Capres Indonesia untuk periode 2014-2019. Ia terlihat mem-posting headline berita di surat kabar Jakarta Post.

"The #IndonesiaElection officially kicks off today. Right place right time. (Photo @jakpost)", demikian bunyi postingan Greenberger di Twitter.

Adapun salah satu topik yang dibicarakan Greenberger dengan Jokowi dalam pertemuan itu adalah tentang kampanye politik dengan memanfaatkan Twitter.

Seperti diketahui, Indonesia adalah salah satu penyumbang tweet terbesar di dunia. Menurut data infografis yang dirilis perusahaan monitoring social marketing online, Brand24, Jakarta adalah kota yang sangat sosial. Jakarta berkontribusi sebesar 2,4 persen dari 19,6 miliar tweet di dunia.

Dalam infografis tersebut, Indonesia duduk di peringkat ke-5 besar dengan jumlah pengguna Twitter terbanyak di dunia, yaitu 29 juta, setelah Amerika Serikat, Brasil, Jepang dan UK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.