Sukses

Merek Snapchat Dijadikan Nama Narkoba Jenis Baru

Pil narkoba yang mencatut nama 'Snapchat' itu mengadung zat berbahaya yang oleh dunia kedokteran dikenal dengan sebutan 'bath salt'.

Liputan6.com, Darwin - Para pengguna perangkat mobile pastinya sudah tak asing lagi dengan aplikasi berbagi foto, Snapchat. Aplikasi ini begitu populer dan diklaim ada sekitar 700 juta foto yang dibagikan para pengguna via Snapchat per harinya.

Namun popularitas Snapchat belakangan dilaporkan disalahgunakan oleh sejumlah pihak tak bertanggung jawab. Nama aplikasi yang telah beroperasi sejak 2011 lalu itu kabarnya diadopsi menjadi nama sebuah narkoba jenis baru.

Dilansir laman Cnet, Sabtu (21/6/2014), sebuah narkoba berbentuk pil dengan cetakan logo Snapchat di atasnya disebutkan mulai ramai beredar. Narkoba ini mendorong histeria dan perilaku yang agresif penggunanya. Empat orang pria asal Darwin, Australia bahkan dikabarkan harus dilarikan ke rumah sakit setelah menenggak pil haram tersebut.

Kejadian ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Australia. Beberapa pekan sebelumnya sekelompok pemuda juga harus dilarikan ke rumah sakit setempat karena pil 'Snapchat'.

Menurut hasil penelurusan pihak Kepolisian dan ahli kesehatan, pil narkoba yang mencatut nama 'Snapchat' itu mengadung zat berbahaya yang oleh dunia kedokteran dikenal dengan sebutan 'bath salt' atau garam mandi.

Jenis narkoba ini pertama kali muncul di wilayah Amerika Serikat pada tahun 2012 lalu. Efek yang dihasilkan dari narkoba ini adalah perilaku agresif yang dapat membahayakan diri pengguna maupun orang lain.

"Anda tidak akan ingin memasukkan zat ini (bath salt) ke dalam tubuh Anda -- pil 'Snapchat' yang ditemukan ini adalah merek baru yang beredar, namun zat racun di dalamnya sama saja dengan yang dulu ditemukan," jelas Peter Shiller, Inspektur Kepolisian Divisi Narkoba dan Kejahatan Terorganisasi Darwin pada sebuah wawancara dengan stasiun televisi, ABC.

Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Medis Wilayah Utara Darwin, Steven Skov memaparkan, "Kami tahu jenis narkoba ini memicu serangan jantung, dan sesuatu yang disebut dengan hipertermia ganas yang akan memaksa kinerja otak Anda. Dan pesan yang perlu Anda dengarkan adalah, jangan pernah mencoba narkoba ini."

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini