Sukses

Sistem Saham Bloomberg Kena Hack?

Sampai sejauh ini belum ada klarifikasi dari pihak Bloomberg apakah informasi pembelian saham itu benar.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar kabar yang menyebutkan bahwa pasangan calon Presiden Prabowo Subianto memborong saham 4 perusahaan grup MNC dengan total nilai Rp 869,8 miliar. Pada layar Bloomberg tertulis nama investornya: "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta". Namun tim sukses Prabowo-Hatta mengklaim itu ulah hacker.

Wakil Ketua ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team of Internet Infrastructure) Muhammad Salahudin menilai, bisa saja itu merupakan ulah orang dalam yang iseng. Pasalnya sistem monitoring saham tidak hanya dikendalikan oleh satu orang.

"Kalau data itu ternyata benar, pasti akan mempengaruhi pergerakan saham karena market selalu mengikuti isu-isu sensitif. Isu pasti menjadi monitoring pemain saham dan data yang ada di display menjadi tolak ukur," papar pria yang akrab disapa Didin itu. 

Didin juga tak menampik mesin Bloomberg kemungkinan disusupi hacker. Didin mengaku belum bisa berkomentar banyak karena sampai saat ini belum ada klarifikasi dari pihak Bloomberg apakah informasi itu benar, diusili hacker atau hanya bagian dari politik.



"Kalau transaksi pembelian itu benar terjadi, itu kan nilainya sangat besar, otoritas di Indonesia pasti akan bereaksi. Paling tidak melaporkan," katanya melalui sambungan telepon.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Next

Sebelumnya dikabarkan bahwa di layar saham Bloomberg pada Kamis (19/6/2014), muncul informasi pemegang saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) dengan tulisan "Tanoesudibjo Prabowo-Hatta" yang menjadi pemegang saham 6,13%.

Dana yang dikucurkan sebesar Rp 717,7 miliar antara lain untuk membeli 6,13% saham berkode BHIT di Bursa Efek Indonesia, Rp 112 miliar untuk membeli 1,38 % saham berkode KPIG. Kemudian Rp 33,4 miliar atau sebanyak 0,11% saham BMTR, dan Rp 11,8 miliar untuk 0,03% saham MNCN menurut data perdagangan tercatat di layar Bloomberg.

Namun perwakilan Tim Ekonomi Prabowo-Hatta, Sandiaga Uno membantah hal itu. Ia mengklarifikasi bahwa tidak ada pembelian saham tersebut.

Menurutnya kemungkinan sistem Bloomberg di-hack. Sandiaga saat ini sedang meminta klarifikasi dari Bloomberg machine. Dia juga akan meminta klarifikasi dari Hongkong untuk meminta kejelasan dari pembelian saham grup MNC tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini