Sukses

Orang Jepang Lebih Suka Twitter Dibanding Facebook, Kenapa?

Tema yang dibahas di dalam Facebook terlalu 'self-centered' atau egosentris bagi para pengguna Jepang.

Liputan6.com, Tokyo - Sebuah hasil studi yang dilakukan perusahaan riset Semiocast menunjukkan bahwa para pengguna Jepang sangat mencintai Twitter dan tidak menyukai Facebook.

Jepang tercatat sebagai negara ketiga dengan akun Twitter terbanyak, berada di bahwa Amerika Serikat dan Brasil yang menempati posisi pertama dan kedua (Indonesia berada di peringkat kelima). Selain itu, bahasa Jepang pun tercatat sebagai bahasa kedua yang paling banyak digunakan di lini masa Twitter setelah bahasa Inggris.

Hebatnya lagi, para pemilik akun Twitter di Jepang diketahui sangatlah aktif dalam berkicau. Aktivitas kicauan para pengguna Jepang berada di posisi kedua di bawah Belanda.

Hal tersebut bertolak belakang dengan apa yang terjadi dengan Facebook di Jepang. Beberapa tahun belakangan diungkapkan bahwa para pengguna Facebook di Jepang hampir sama sekali tidak pernah lagi mengakses layanan jejaring sosial milik Mark Zuckerberg tersebut. Bahkan popularitas Facebook diinformasikan telah kalah dari layanan jejaring sosial lokal asal Jepang bernama Mixi.

Apa penyebabnya?

Menurut yang dilansir laman Fastco Labs, konsep Twitter sangat sesuai dengan budaya Jepang yang 'rendah hati'. Twitter dinilai sebagai media yang sangat cocok untuk membicarakan banyak hal di luar diri pengguna. Untuk kasus para pengguna di Jepang, beberapa konten lokal seperti video game, anime dan acara serial TV menjadi hal yang paling sering diperbincangkan.

Sementara Facebook dinilai terlalu narsis oleh para pengguna Jepang. Tema yang dibahas di dalam Facebook terlalu 'self-centered' atau egosentris bagi para pengguna Jepang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah karakter

140 karakter sudah terlalu banyak bagi huruf Jepang

Ketika banyak pengguna merasa terlalu dibatasi dengan 140 karakter yang disediakan oleh Twitter, hal sebaliknya justru dirasakan oleh para pengguna di Jepang.

Dalam huruf Jepang, 140 karakter sudahlah terlalu banyak. Sebagai contoh, kata 'kokusai' yang berarti 'internasional', dalam huruf Jepang Anda hanya membutuhkan dua buah karakter untuk menuliskannya. Ini artinya, Anda dapat mengungkapkan lebih banyak hal dalam 140 karakter dengan huruf Jepang dibandingkan huruf latin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini