Sukses

Makin Ringkas, Gaun Juga Bisa Ngecas Baterai Ponsel

Kebutuhan daya listrik semakin tinggi akibat banyaknya penggunaan perangkat mobile, pakaian yang ini mungkin bisa menjadi solusi.

Liputan6.com, Jakarta - Perangkat teknologi yang bisa dipakai di tubuh alias wearable devices sedang getol dikembangkan oleh banyak pihak untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Salah satu wearable devices yang dalam tahap pengembangan adalah gaun tenaga surya.

Pauline van Dongen adalah seorang perancang busana yang membuat desain pakaian bertenaga surya yang dinamai Wearable Solar. Perancang busana wanita itu mengaku bekerja bersama para peneliti untuk menghasilkan sebuah inovasi di industri teknologi dan pakaian. 

Pauline memaparkan bahwa timnya melihat ketergantungan akan daya listrik yang terus menerus semakin tinggi di tengah masyarakat. Hal tersebut diakibatkan oleh  semakin banyaknya perangkat elektronik baik berupa ponsel, tablet atau lainnya yang dipakai sehari-hari.

"Kita semua kecanduan konektivitas. Kita semua tergantung pada smartphone, tablet dan lainnya serta ingin mereka semua terus bertenaga. Baterai yang lebih baik juga diidamkan agar memenuhi rasa ketergantungan pada ponsel," katanya.



Dikutip dari laman Ubergizmo, Kamis (10/7/2014), perancang busana asal Belanda itu menuturkan bahwa pihaknya akan berusaha mencari solusi dengan berinovasi agar industri dapat memakai karyanya dan menangani masalah yang ada di masyarakat.

Pakaian bertenaga surya buatan Pauline memang terlihat anggun dengan menggunakan platform desain gaun yang cukup menarik. Bahkan, ia telah memamerkan karyanya itu untuk memberikan pasokan daya pada ponsel yang disambungkan ke baju memakai kabel.

Prototipe Wearable Solar sebenarnya sudah sempat dipamerkan Pauline di ajang Brooklyns Northside Festival pada Juni 2014. Pihak pengembang pakaian bertenaga surya itu mengaku masih berusaha mengembangkan teknologi baju yang bisa menjadi 'sumber listrik berjalan' itu agar lebih optimal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.