Sukses

Apple Terancam Dilarang Jual Perangkat Berfitur Siri

Apple terancam tak bisa pakai Siri karena ada perusahaan China yang sudah memiliki patennya lebih dulu.

Liputan6.com, Tiongkok - Apple Inc. menjadikan Tiongkok sebagai salah satu pasar gemuk yang digarap untuk mendongkrak penjualan produknya. Sayangnya, negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia itu kerapkali memberikan Apple masalah yang cukup pelik.

Satu masalah yang baru muncul di Negeri Panda ialah kepemilikan paten perangkat lunak pengenalan suara yang telah dimiliki oleh perusahaan China bernama Zhizhen Network Technology. Di tahun 2012, perusahaan itu sempat memakai paten itu untuk berusaha melarang Apple memasarkan produk yang memakai asisten virtual Siri.

Perusahaan asal Cupertino, California itu pun berusaha membela produknya dengan meminta pengadilan Tiongkok untuk melakukan pengkajian ulang. Akan tetapi, pengadilan telah menyatakan paten yang dimiliki Zhizhen memang valid dna sah secara hukum.

Paten resmi yang dimiliki perusahaan kini telah cukup kuat ketika dimanfaatkan melarang produk Apple dengan Siri beredar di China. Zhizhen bisa menggunakan alasan perlindungan atas pelanggaran hak kekayaan intelektual sebagai senjata dalam memblokir pemasaran produk Apple.

"Apple sangat merasa penting dalam hal melindungi inovasi dan kita mengambil sikap yang sangat serius terkait hak kekayaan intelektual," kata juru bicara Apple menanggapi putusan pengadilan seperti dikutip dari laman Trustedreviews.

"Apple menciptakan Siri agar pengguna memiliki asisten pribadi mereka sendiri yang bisa diperintah menggunakan suara mereka.  Sayangnya, kami tida menyadari paten Zhizhen sudah ada sebelum kami memperkenalkan Siri dan kita menggunakan paten ini," kata pihak Apple lagi.

Pernyataan itu menjadi salah satu keyakinan Apple bahwa Apple tidak memiliki maslah dan harus bentrok dengan Zhizhen. Perusahaan produsen iPhone, iPad dan iPod berusaha melakukan penyelesaian secara damai dengan Zhizhen agar penjualan produk yang dilengkapi Siri itu masih bisa dipasarkan di China.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini