Sukses

Windows Phone Masih Diminati Berkat Aplikasi Fotografi

Liputan6.com, Jakarta - Para pengembang sistem operasi (OS) mobile memiliki berbagai jurus jitu untuk menarik perhatian konsumen, termasuk Microsoft. Bagi raksasa software ini, kehadiran aplikasi fotografi di Windows Phone memainkan peran penting dalam merebut hati konsumen.

Microsoft memang berhasil membuat para pemain besar di pasar aplikasi merilis versi untuk Windows Phone. Namun aplikasi fotografi diklaim sebagai salah satu alasan utama yang membuat konsumen tetap menggunakan Windows Phone.

Global Director of Applications and Partner Marketing Microsoft, Matt Collins, mengatakan bahwa konsumen menyukai aplikasi fotografi yang ada di Windows Phone. "Ketika kami bertanya kepada konsumen mengenai segmen (di Windows Phone Store), mereka memilih aplikasi pencitraan," ungkap Collins, seperti dilansir Trusted Reviews, Minggu (13/7/2014).

Nokia dan Microsoft pun menyadarinya dan bisa dilihat dengan kemampuan fotografi yang dimiliki oleh perangkat Windows Phone pada tahun lalu, yaitu Lumia 1020 dengan kamera utama 41 megapiksel (MP) dan sejumlah aplikasi fotografi baru.

Keunggulan kamera Lumia 1020, kata Collin, membuktikan bahwa hardware memainkan peran penting dalam membentuk persepsi software. Dengan kata lain, kualitas kamera smartphone bisa mempengaruhi pembentukan persepsi aplikasi.

"Kehadiran Lumia 1020 sebagai produk flagship pada tahun lalu adalah untuk memberitahu orang-orang tentang hardware kamera. Hal ini sangat menarik, karena kekuatan hardware ternyata masuk ke dalam pembentukan persepsi software," sambungnya.

Keunggulan fotografi kembali ditunjukkan oleh Microsoft Devices dengan meluncurkan Lumia 930. Smartphone ini memiliki kamera 20 MP dengan optik Carl Zeiss, serta menjadi salah satu handset kelas menengah dengan fokus kuat dalam fotografi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini