Sukses

Indonesia Gelar 4G Tahun Ini, Esia: Terlalu Cepat

Rencana penyediaan layanan berbasia 4G secara luas tahun ini dinilai Esia masih terlalu cepat

Liputan6.com, Jakarta - ‎Teknologi komunikasi 4G long term evolution (LTE) sedang digaung-gaungkan agar segera diterapkan di Tanah Air. Penyedia layanan telekomunikasi berusaha mendorong pemerintah untuk segera menyediakan perizinan 4G LTE.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan regulasi terkait penyelenggaraan 4G LTE di Indonesia akan tersedia akhir tahun ini. Setelah aturan itu hadir, kemungkinan operator telekomunikasi bisa langsung menggelar layanan berbasis internet cepat teranyar itu. Namun menurut Esia ini terlalu cepat.

"BRTI saja menyebutkan penetrasi penggunaan 3G di Indonesia baru 30%. Jadi rasanya terlalu terburu-buru kalau kita langsung beralih ke 4G," Chief Operating Officer Bakrie Telecom, Imanuddin Kencana Putra.

Esia sendiri hingga saat ini masih bertahan pada teknologi komunikasi CDMA Rev. A yang hanya mampu memberikan kecepatan teknologi 3,1 Mbps. Meski begitu anak usaha Grup Bakrie ini mengaku masih percaya diri berjualan layanan data.

"Teknologi kita memang Rev.A tapi soal kualitas kan bukan hanya kecepatan tapi juga stabil dan luas, kita punya itu. Maka sebaiknya kita optimalkan teknologi yang sudah ada dulu, kalau tahun ini kita sudah pakai 4G terlalu cepat," tambah Imanuddin.

Tahun ini, Esia mengaku akan berfokus menyediakan layanan data bagi pelanggannya yang berjumlah 12,26 juta. Paket perdana Criing yang menawarkan kuota data dalam jumlah besar dijadikan senjata operator berwarna hijau itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini