Sukses

SpeedUp Berencana Bangun Pabrik di Indonesia di 2015

SpeedUp rencananya bergabung dengan sebagian perusahaan lokal yang punya pabrik di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - SpeedUp sedang berusaha melebarkan sayap di industri teknologi dunia. Perusahaan yang berkantor pusat di sekitar Jakarta Utara ini mengaku tengah mempertimbangkan membangun industri gadget Tanah Air dengan membangun fasiltias produksi di wilayah Indonesia.

"SpeedUp juga punya rencana membangun pabrik di Indonesia. Kita sedang buat perhitungan dulu pabrik seperti apa yang akan kita bangun. Mulai dari kapasitas sampai dengan pekerjaan yang mampu dilakukan di fasilitas itu nantinya, investasinya bisa sekitar Rp 1 triliun," ungkap Rachmad Widjaja Sakti, Director of Product & Marketing PT. Speed Up Technology.

Ia mengaku bahwa penentuan pekerjaan dan kapasitas yang bisa ditangani pabrik miliknya kelak masih sedang dipertimbangkan pihak perusahaan. Menurutnya, sebaiknya membangun pabrik dengan kapasitas besar sekaligus agar dana investasi lebih efisien, hanya saja prospek bisnisnya di masa depan masih menjadi masalah yang perlu dihitung secara matang.

"Mungkin saja kita buat pabrik yang melakukan proses produksi dari awal sampai akhir, bukan hanya perakitan. Tapi masalahnya secara kapasitas harus besar supaya bisa menutup biaya investasi, kita belum tahu skema bisnisnya. Secara teknologi akan kita adopsi dari pabrik kita di China, saya juga kebetulan pernah bekerja untuk pabrik server di Silicon Valley," papar Rachmad.

Lebih lanjut, Rachmad mengaku pihaknya berharap bisa membangun pabrik pada tahun ini. Namun, kebijakan pemerintah terkait industri seperti penerapan pajak barang mewah (PPnBM) pada gadget serta bebas pajak untuk komponen bahan perakitan dari luar negeri diakui bakalan mempengaruhi keputusan pembangunan pabrik SpeedUp.

"Kita targetkan sebelum tahun 2015 berakhir sudah ada pabrik SpeedUp di Indonesia. Sekarang masih dalam tahapan pencarian lokasi dan perhitungan bisnis, kebijakan pemerintah seperti PPnBM dan kebijakan lain akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembangunan pabrik kita nantinya," tandas Rachmad kepada Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini