Sukses

Terkuak, Rekaman Phone Sex Bill Clinton Dimanfaatkan PM Israel

Semua informasi ini tertuang dalam buku "Clinton, Inc.: The Audacious Rebuilding of a Political Machine."

Liputan6.com, Amerika Serikat - Menurut sebuah buku yang baru saja diterbitkan, rekaman phone sex (aktivitas seksual melalui telepon) yang dilakukan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton dengan Monica Lewinsky ternyata dimanfaatkan oleh Israel untuk kepentingan tertentu.

Dalam buku "Clinton, Inc.: The Audacious Rebuilding of a Political Machine" tertulis bahwa isi percakapan dari rekaman itu digunakan Israel untuk memeras Clinton. Lewinsky sendiri merupakan mantan pegawai magang Gedung Putih.

Kala itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Clinton untuk membebaskan Jonathan Pollard, seorang mata-mata AS untuk Israel yang dipenjara karena mata-matai negara Timur Tengah. 

Saat Clinton berusaha untuk membebaskan Pollard, aksinya digagalkan oleh Direktur CIA George Tenet. Daniel Halper selaku penulis buku itu pun mengungkap bahwa Clinton juga diduga menyukai aktris Inggris Elizabeth Hurley.

Selanjutnya>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Informasi Didapat Dari Pengacara Lewinsky

Mengutip laman Mirror, Kamis (24/7/2014), Halper mendapatkan semua informasi ini dari ratusan berkas yang disusun oleh pengacara yang bekerja untuk Lewinsky.

Informasi seputar skandal seks Clinton itu beredar pada 21 Januari 1998 silam. Ketika kabar tersebut tersebar luas, Clinton tengah menghadapi tuduhan pelecehan seksual atas Paula Jones di sebuah kamar hotel. Kejadian itu berlangsung pada masa pemerintahan Clinton sebagai gubernur Arkansas.

Nama Lewinsky baru muncul ketika pengacara Jones memburu bukti-bukti pendukung soal perilaku Clinton untuk menopang tuduhan-tuduhan Jones. Semua itu bermula ketika Linda Tripp, pegawai Pentagon, yang secara diam-diam merekam percakapannya dengan Lewinsky.

Selanjutnya>>

3 dari 3 halaman

Clinton Akui Perbuatannya

Lewinsky mengakui bahwa ia pernah melakukan seks oral di Oval Office dengan Clinton. Dalam keterangan di bawah sumpah pengadilan, Clinton menyangkal. Ia menyatakan: "Saya tidak melakukan hubungan seksual dengan perempuan itu (Lewinsky)."

Pada 17 Agustus 1998, dengan barang bukti berupa baju biru Lewinsky dan bekas tetesan sperma sekaligus kesaksian Lewinsky, Clinton akhirnya mengakui pernah memiliki hubungan tak pantas dengan Lewinsky.

Keduanya memiliki hubungan khusus antara bulan Nopember 1995 - Maret 1997. Pun demikian, Clinton membantah memberikan kesaksian palsu karena menurutnya, seks oral bukan hubungan seksual.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini