Sukses

Kanselir Jerman Dipersenjatai BlackBerry Anti Sadap

BlackBerry mengumumkan telah berhasil mengakuisisi Secusmart GmbH, perusahaan Jerman yang bergerak di bidang teknologi enkripsi sandi data.

Liputan6.com, Berlin - Kanselir Jerman, Angela Merkel, beberapa waktu belakangan ini gencar diisukan sebagai salah satu korban penyadapan badan intelijen Amerika Serikat National Security Agency (NSA).

Meski hingga kini belum dapat dibuktikan kebenarannya, namun Jerman dilaporkan telah melakukan langkah antisipasi. Pemerintah Jerman kabarnya mulai mengadopsi smartphone anti sadap besutan BlackBerry untuk digunakan para pegawai pemerintahan, termasuk sang Kanselir, Angela Merkel.

Menurut yang dilansir laman Huffington Post, BlackBerry mengumumkan telah berhasil mengakuisisi Secusmart GmbH, perusahaan Jerman yang bergerak di bidang teknologi enkripsi sandi data dan suara percakapan via jaringan radio. Kolaborasi keduanya dikabarkan sukses menghasilkan smartphone anti sadap yang bakal digunakan oleh jajaran karyawan dan petinggi pemerintah Jerman.

Berdsarkan keterangan yang dipublikasikan pihak BlackBerry, teknologi telekomunikasi yang dibuat oleh Secusmart GmbH sudah sesuai dengan standar pemerintah Jerman. Bahkan teknologi ini juga telah diakui keampuhannya oleh organisasi sekaliber Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Langkah yang dilakukan BlackBerry ini merupakan cermin keseriusan mereka dalam menggarap sektor korporasi dan layanan kemanan data. Di bawah arahan CEO baru John Chen, perusahaan yang berbasis di Kanda itu memang mulai mengarahkan fokusnya ke segmen smartphone yang aman dari penyadapan, bukan sekedar smartphone konsumen biasa.

Hubungan antara AS dan sejumlah negara sekutu memang menegang setelah muncul berita NSA melakukan monitor terhadap pembicaraan sejumlah telepon genggam petinggi negara.

Skala kegiatan mata-mata NSA ini diungkapkan pembocor informasi AS Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang masih buron di Rusia.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini