Sukses

Baterai Ponsel dari Puntung Rokok Bukan Cuma Mimpi

Tak hanya bertindak sebagai baterai ponsel, superkapasitator juga diklaim mampu diaplikasikan sebagai tenaga alternatif pada mobil listrik.

Liputan6.com, Seoul - Pertumbuhan pengguna perangkat mobile yang begitu pesat mendorong para ilmuwan untuk terus berinovasi menciptakan teknologi alternatif yang aman bagi pengguna dan lingkungan.

Terkini, sekelompok ilmuwan asal Korea Selatan dilaporkan telah berhasil mengetahui cara membuat baterai ponsel berbahan dasar puntung rokok. Puntung rokok yang biasanya terbuang begitu saja diyakini dapat menjadi material penyimpan daya yang sangat baik bagi baterai.

Kelompok iluwan dari Seoul National University memaparkan ide mereka ini melalui jurnal bertajuk Nanotechnology. Di dalamnya dijelaskan bahwa filter rokok dapat bertindak sebagai material 'pengurung' daya berkat serat selulosa asetat yang terkandung di dalamnya. 

"Hasil studi kami menunjukkan bahwa filter rokok bekas dapat diubah menjadi material karbon berkualitas dengan proses sederhana. Di samping itu, penggunaan material puntung rokok bekas juga menawarkan solusi 'hijau' bagi kebutuhan energi masyarakat," kata profesor Jongheop Yi, selaku salah satu iluwan yang terlibat seperti yang dilansir laman Reuters, Kamis (14/8/2014).

Hasil olahan puntung rokok tersebut nantinya akan berubah menjadi sebuah material yang dinamakan 'superkapasitator'. Tak hanya bertindak sebagai baterai ponsel, superkapasitator juga diklaim mampu diaplikasikan sebagai tenaga alternatif pada mobil listrik.

Menurut Data yang dimiliki Americans for Nonsmokers’ Rights, puntung rokok bekas merupakan benda yang paling banyak dibuang di dunia. Setiap tahunnya, diperkirakan ada sekitar 765.000 ton puntung rokok yang dibuang.

Dengan ditemukannya cara mengubah puntung rokok menjadi materail baterai ini diharapkan jumlah besar sampah puntung rokok dapat bermanfaat sebagai teknologi sumber daya yang lebih baik bagi para pengguna.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini