Sukses

Diancam Bom, Pesawat Bos Sony Mendarat Darurat

Beredar laporan ada bahan peledak di dalam kargo pesawat yang ditumpangi oleh Presiden Sony Online Entertainment, John Smedley.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok hacker Lizard Squad, melalui Twitter mengklaim bahwa ada bahan peledak di dalam kargo pesawat American Airlines, yang salah satu penumpangnya adalah Presiden Sony Online Entertainment, John Smedley. Insiden ini menyusul serangan distributed denial-of-service (DDos) terhadap server PlayStation pada Minggu, 24 Agustus kemarin.

Akun @LizardSquad dalam kicauannya mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan terdapat bahan peledak di dalam pesawat yang ditumpangi Smedley.

"@AmericanAir We have been receiving reports that @j_smedley's plane #362 from DFW to SAN has explosives on-board, please look into this," tulis @LizardSquad.

Satu setengah jam setelah itu, Smedley men-tweet bahwa dia kesal karena penerbangannya dialihkan dengan alasan keamanan pada kargo pesawat. Pesawat dengan nomor penerbangan 362 dan membawa 179 penumpang serta enam anggota kru itu, akhirnya mendarat dengan selamat di Phoenix dua jam kemudian.

"Penerbangan dialihkan ke Phoenix karena terkait dengan keamanan," ungkap juru bicara American Airliens, Michelle Mohr.

Federal Bureau of Investigation (FBI), seperti dilaporkan laman Kotaku, saat ini sedang menginvestigasi insiden tersebut. Namun belum diketahui apakah ada hubungannya dengan serangan DDoS PlayStation Sony.

Sementara itu, Smedley dalam kicauannya dilaporkan meyakini dua insiden tersebut bukan suatu kebetulan. "Ya, pesawat saya memang dialihkan. Tapi saya tidak ingin membicarakannya lebih lanjut. Pihak berwenang akan menemukan pelakunya," ungkap Smedley.

Adapun mengenai serangan DDos, dua kelompok hacker secara terpisah mengklaim bertanggungjawab atas insiden tersebut. Keduanya adalah Lizard Squad dan Famed God.

Menurut Sony, serangan itu mengakibatkan tingginya trafik 'buatan' di PlayStation Network dan Sony Entertainment Network.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini