Sukses

Video ISIS Penggal Wartawan AS Steven Sotloff Beredar di Internet

Setelah pemenggalan James Foley, kini kembali beredar video ISIS penggal wartawan AS Steven Sotloff di internet.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS kembali merilis sebuah video pemenggalan kepala seorang wartawan AS (Amerika Serikat), Steven Sotloff.

Video bertajuk `Pesan Kedua untuk Amerika Serikat` itu memperlihatkan Sotloff dipenggal oleh seorang pria bertopeng yang diduga bernama John. Situs pelacak aktivistas kelompok teroris, SITE melaporkan, video pemenggalan ini diunggah ke internet hampir dua minggu setelah pemenggalan James Foley.

Sebelum mengeksekusi Sotloff, sang algojo yang dipercaya merupakan warga Inggris itu mengatakan kepada Presiden AS, Barack Obama: "Saya kembali, Obama, dan saya kembali karena kebijakan luar negeri arogan Anda terhadap Negara Islam.”

Algojo pemenggal Sotloff juga diyakini sebagai orang yang sama sebagai pemenggal Foley. Adegan pemenggalan Sotloff juga mirip dengan adegan pemenggalan Foley, di mana Sotloff dipaksa belutut sambil membaca pernyataan yang ditujukan kepada Obama.

"Obama, kebijakan luar negeri Anda dengan melakukan intervensi di Irak cuma untuk kepentingan Amerika Seikat. Jadi kenapa saya harus membayar harga atas kebijakan itu dengan nyawa saya? Apakah saya bukan warga negara Amerika?" Ujar Sotloff sebelum dieksekusi, seperti dikutip dari laman Mirror, Rabu (3/9/2014).

Video ini kemudian berakhir dengan ancaman bahwa ISIS bakal memenggal kepala seorang warga negara Inggris bernama David Cawthorne Haines. "Jika video tersebut asli, kami sangat muak dengan kebrutalan ini," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki.

Sotloff yang berusia 31 tahun dilaporkan diculik di Suriah pada tahun 2013. Keberadaannya diketahui terakhir kali saat wajahnya muncul di akhir video bulan lalu, bersama wartawan AS, James Foley yang telah dipenggal lebih dulu.

Ketika itu disebutkan Foley, nasib wartawan AS Steven Sotloff tergantung pada langkah Presiden Obama selanjutnya. Setelah pembunuhan Foley, ibunda Sotloff mengajukan permohonan kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi untuk tidak membunuh anaknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.