Sukses

Tantangan Bakar Bendera ISIS Saingi Ice Bucket Challenge

Para pengguna media sosial di Lebanon mengganti tantangan Ice Bucket Challenge dengan kampanye 'Burn ISIS Flag Challenge'.

Liputan6.com, Beirut - Beberapa waktu belakangan ini jagat maya diramaikan oleh tren tantangan Ice Bucket Challenge. Sebuah tantangan menyiram diri dengan seember air dingin dalam rangka mendukung kampanye penggalangan dana bagi para pengidap Amyotrophic lateral sclerosis (ALS).

Namun tantangan Ice Bucket Challenge tampaknya sudah tidak lagi menjadi tren di Lebanon. Para pengguna media sosial di Lebanon kini justru ramai-ramai menggelar sebuah kampanye baru, yaitu 'Burn ISIS Flag Challenge'.

Laman Mirror, Rabu (10/9/2014) melaporkan, sesuai dengan judul kampanye yang diusung, tantangan ini mengharuskan para pesertanya untuk membakar bendera kelompok militan ISIS. Mereka harus mengabadikannya dalam bentuk video atau foto dan di-posting-kan ke media sosial dengan hashtag #BurnISISFlagChallenge.

Menurut para pegiat media sosial di Lebanon, aksi ini mereka lakukan sebagai penegasan sikap bahwa warga Lebanon mengecam sepak terjang ISIS. Terutama aksi kriminal perang mereka yang membunuh dua jurnalis asal Amerika Serikat.



"Kami membakar bendera dengan geram untuk memprotes orang-orang yang menggorok leher orang tak bersalah hanya untuk kesenangan," kicau pemilik akun Twitter @AngryLebanese.

Namun tidak semua warga Lebanon setuju dengan aksi ini. Pasalnya banyak pula yang menganggap bahwa membakar bendera ISIS dapat menyinggung umat muslim. Sebab, pada bendera ISIS terdapat dua kalimat Syahadat. Sesuatu hal yang sakral bagi umat pemeluk agama Islam.

Bahkan Menteri Kehakiman Lebanon, Ashraf Rifi, pun sampai ikut berkomentar. Pada sebuah wawancara ia mengungkapkan, "Sejumlah orang membakar bendera ISIS di lapangan Sassine. Di bendera itu ada simbol bertuliskan: Tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusanNya, yang merupakan hal yang sangta sakral bagi umat Islam. Meski begitu, patut dipahami bahwa simbol tersebut tidak ada hubungannya dengan ISIS dan kejahatan terorisme mereka."

Ashraf kabarnya melarang kampanye pembakaran bendera ISIS ini karena khawatir dapat perpecahan umat di Lebanon. Para aktivis dan pegiat media sosial di Lebanon pun mengakalinya dengan membuat bendera ISIS khusus yang tidak bertuliskan dua kalimat Syahadat, melainkan menggantinya dengan tulisan 'Terorisme tak memiliki Tuhan'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini