Sukses

Kisah Kencan Online yang Berujung Kematian

Kencan online kerap dijadikan pilihan untuk mencari pasangan. Tapi hal ini bukanlah tanpa risiko, bahkan bisa berujung kematian.

Liputan6.com, Kencan online kerap dijadikan pilihan alternatif untuk mencari pasangan yang diharapkan. Namun metode pencarian jodoh ini bukan tanpa risiko, di mana banyak memakan korban kekerasan dan parahnya berujung kematian.

Kasus terbaru melibatkan seorang pria bernama Tony Griffin yang tega-teganya menggorok leher sang kekasih. Perbuatan keji itu dilakukan Griffin karena ia merasa sakit hati setelah wanita yang dikencaninya meminta putus hubungan.

Padahal, Griffin baru saja melakukan hubungan seksual pertamanya dengan wanita yang tidak disebutkan namanya itu. Sakit hati yang tak kunjung padam membuat pria 20 tahun itu berencana ingin membantai wanita lain.

Dalam persidangan di Teesside Crown Court, Hakim Simon Bourne-Arton mengatakan kepada Griffin bahwa dirinya telah menebar ancaman yang mengerikan kepada masyarakat dan pada wanita muda tertentu.

"Jelas Anda adalah seorang pria muda yang sangat berbahaya," kata sang hakim seperti dikutip dari laman Mirror, Rabu (1/10/2014). Sementara Jaksa Nick Dry menceritakan bagaimana Griffin bertemu korban di situs kencan Oasis.


Sehari setelah mereka pertama kali bertemu pada bulan Maret 2014, wanita itu mengatakan kepada Griffin bahwa ia tidak ingin hubungan serius dan hanya ingin menjadi teman. Seminggu kemudian, mereka bertemu lagi di sepanjang jalur kereta api di Middlesbrough.

"Griffin bertanya kepada wanita malang itu, `tipe pria seperti apa yang kamu inginkan?` Kemudian ia mengatakan `seorang pria yang baik`. Namun tiba-tiba Griffin menyerangnya dengan pisau," kata Dry.

"Griffin kemudian menyayat dadanya, menarik kepalanya, dan menggorok lehernya dengan pisau hingga tujuh kali," sambung Dry di hadapan pengadilan.

Sementara proses pengadilan masih berlangsung, Griffin dilaporkan mengalami gangguan mental dan hanya pengadilan yang berhak memutuskan kapan ia bisa keluar dari rumah sakit.

Seorang psikiater mengatakan, Griffin menyandang autisme berat yang layak mendapatkan penanganan khusus di sebuah rumah sakit yang aman untuk proses pengobatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini