Beli Handset dari Luar Negeri Ada Risikonya

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia punya sekitar 240 juta penduduk yang menjadikannya sebagai pasar potensial bagi semua produk. Meski begitu, Indonesia jarang sekali dipilih sebagai negara edisi pertama untuk peluncuran dan rilis produk terbaru.

Akibat hal itu, sebagian orang yang tak sabar ingin segera menjajal produk baru lebih memilih untuk membelinya di negara lain. Singapura dan Hong Kong adalah salah satu tujuan lokasi pembelian produk baru tersebut.

Tapi, membeli produk dari luar negeri ternyata punya risiko tersendiri. Febri Rusli, Product Marketing Senior Manager Samsung Mobile Indonesia menyebutkan bahwa dukungan dan garansi untuk produk yang dibeli di luar negeri tak akan bisa lagi dimanfaatkan di Indonesia.

"Pembeli handset dari luar negeri bakalan kehilangan semua dukungan dari Samsung Indonesia, garansi sih sudah jelas mereka gak bisa klaim di sini. Selain itu masih banyak dukungan lain dari Samsung Indonesia," ungkap Febri kepada tim Tekno Liputan6.com.

Tak hanya itu, kata Febri, para pembeli handset dari luar Indonesia akan kesempatan mendapat berbagai paket bonus yang ditawarkan Samsung khusus bagi pasar Indonesia.

"Kita biasanya sediain paket bonus untuk pembeli produk terbaru, biasanya voucher atau aksesoris unik yang memang dibikin khusus. Mereka juga gak bisa nikmatin bonus cashback dan program cicilan 0% yang ditawarkan mitra bank," tandasnya.

"Pembeli handset dari luar negeri bakalan kehilangan semua dukungan dari Samsung Indonesia, garansi sih sudah jelas mereka gak bisa klaim di sini. Selain itu masih banyak dukungan lain dari Samsung Indonesia," ungkap Febri Rusli, Product Marketing Senior Manager Samsung Mobile Indonesia.