12 Juta Pelanggan Smartfren Bakal Pindah ke 4G LTE?

Liputan6.com, Hong Kong - Seperti yang diketahui, Smartfren Telecom akan melakukan perpindahan frekuensi dari 1.900 MHz (yang masih berjalan hingga saat ini) ke 2.300 MHz alias 2,3 GHz. Di frekuensi itu Smartfren akan menggelar layanan 4G LTE.

Lalu bagaimana dengan nasib pelanggan CDMA Smartfren yang kini diklaim berjumlah lebih dari 12 juta? Apakah layanan CDMA akan ditutup dan semua pelanggan Smartfren akan ramai-ramai pindah ke jaringan 4G LTE?

"4G adalah teknologi terdepan yang menjanjikan dan ditunggu-tunggu semua segmen yang membutuhkan layanan internet berkecepatan tinggi. Ke depannya, meskipun kami sudah membuka layanan 4G LTE, kami tidak akan menutup layanan CDMA," kata Head of Smartphone Smartfren, Sukaca Purwokardjono di Hong Kong, Selasa malam (7/10/2014) waktu setempat.

Hal itu juga diamini oleh Head of Brand Corporat Marketing Communication, Roberto Saputra. Ia menegaskan akan tetap menggelar layanan CDMA selama konsumen masih membutuhkan.

"Meski Smartfren nantinya menggelar layanan 4G, layanan CDMA akan kami gelar selama konsumen masih membutuhkan. Ketika layanan 4G sudah rolling kami akan memberikan tarif layanan spesial. Jadi pelanggan CDMA Smartfren tidak usah khawatir, kami akan menggelar keduanya dan investasinya pun sudah ada," ujar Robertino.

Soal kesiapan teknologi 4G, Robertino mengungkap telah berdiskusi dengan pihak Bakrie Telecomm (Bitel) untuk berbagi jaringan. Namun hal ini masih terus digodok dan sedang didiskusikan untuk mencapai kesepakatan.

Perpindahan jaringan Smartfren ke frekuensi 2,3 GHz direncanakan akan selesai pada tahun 2015 dan layanan 4G LTE disebut akan berjalan paling lambat pada akhir tahun 2016 mendatang.