Sukses

Ekosistem Pendukung 4G di Indonesia Sudah Siap `Terbang`

Analis menilai ekosistem 4G di Indonesia sudah siap mengadopsi teknologi 4G LTE baik berbasis TDD atau FDD.

Liputan6.com, Jakarta - Teknologi 4G LTE (long term evolution) sudah diterapkan banyak negara secara komersial. Sayangnya, Indonesia hingga saat ini masih belum sepenuhnya mengadopsi teknologi komunikasi internet cepat tersebut.

Padahal, Indonesia dianggap sebagai negara yang sudah cukup siap mengadopsi teknologi berbasis 4G LTE. Bahkan hampir semua operator telekomunikasi di Tanah Air mengaku sudah memiliki infrastruktur yang mendukung LTE secara komersial.

"Pasar Indonesia sudah siap untuk pakai 4G, baik mau pakai yang berbasis Frequency Division Duplexing Long Term Evolution (FDD-LTE) atau Time Division Duplex-Long Term Evolution (TDD LTE), Indonesia sudah siap terbang," ungkap Nicole McCormick, Principal Analyst Ovum.

McCormick juga menyebutkan ekosistem pendukung di Indonesia sudah masuk dalam kategori matang untuk mengadopsi 4G. Perangkat berbasis teknologi 4G tersebut kini mulai banyak dipasarkan di Indonesia.

Hal itu diamini Mohamad Rosidi, General Manager Solution Consulting Huawei Tech Investment. Rosidi menyebut parameter standar kelayakan sebuah negara mengadopsi koneksi internet cepat 4G LTE ialah jika penetrasi adopsi smartphone-nya mencapai 30%.

"Saat pasar telah memakai smartphone sekitar 10%-30%, maka asumsinya masyarakat telah sadar kebutuhan layanan data cepat. Indonesia sekarang sudah punya 27% pengguna smartphone di pasar ponsel, maka sudah sangat layak untuk gelar LTE," kata Rosidi.

Data dari Global mobile Suppliers Association (GSA) memperkirakan pada akhir 2013 ada 244 layanan berbasis LTE yang komersial di 87 negara. Hampir 44% komersial LTE berjalan di frekuensi 1800 MH. Frekuensi lainnya yang popular untuk LTE adalah 2.6 GHz, 800 MHz, band 4 (AWS), dan 700 MHz.

"Sekarang pertanyaannya, Indonesia mau jadi penonton dari teknologi 4G atau ikut menikmati? Biasanya teknologi ini dimulai dari perkotaan karena kemampuan  dan kebutuhan masyarakatnya dibandingkan di pedesaan," imbuh McCormick.

Lebih lanjut, ia menyarankan bila Indonesia ingin mengaplikasikan 4G LTE di wilayah perkotaan maka frekuensi yang paling tepat digunakan dari  kategori spektrum yang besar mulai dari 1800 Mhz ke atas.

Penggunaan frekuensi 1800 MHz untuk LTE seharusnya dibuka pemerintah tahun ini. Pemerintah telah lama berencana menerapkan teknologi netral di frekuensi 1800 Mhz layaknya di 800 MHz, 2,3 GHz, dan 900 MHz.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini