Sukses

Alexander Rusli, CEO Indosat yang Gemar Masak

Sosoknya ramah dan murah senyum. Siapa yang menyangka, Alex ternyata suka memasak di tengah kesibukannya sebagai CEO dan Ketua ATSI.

Liputan6.com, Jakarta - Sosoknya ramah dan murah senyum. Begitulah kesan pertama kami saat bertatap muka dengan CEO Indosat, Alexander Rusli, di kantornya di Gedung Indosat, di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. 

Pria berkacamata yang menyandang gelar PhD dari Curtin University of Technology, Australia ini menyambut kami dengan hangat di tengah kesibukannya meeting.

Nama Alex --sapaan akrab Alexander Rusli-- sebenarnya sudah tak asing lagi di industri telekomunikasi Indonesia. Ia ditunjuk menjadi CEO pada akhir tahun 2012 lalu untuk menggantikan CEO terdahulu Erik Meijer yang pindah ke PT. Garuda Indonesia Tbk. Ia sebelumnya pernah menjadi staf ahli menteri di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) era Sofjan Djalil. 

Suka memasak

Dan siapa yang menyangka, Alex ternyata suka memasak di tengah kesibukannya menahkodai perusahaan Indosat sebagai CEO dan Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) periode 2014-2016.

"Bagi saya masak itu bukan masak apa tapi memang the whole journey.. Dari pagi mikirin mau masak apa, terus pagi belanja apa dulu, makanya kalau masak seringnya weekend.. Jadi pagi mau belanja apa, terus pergi belanja ke supermarket, milih-milih makanan, sayur, daging, segala macam," tuturnya kepada kami.

"Jadi yang belanja bapak sendiri?" tanya kami.

"Harus saya sendiri, kalau itu bagian dari serunya. Nah, baru sampai rumah mulai motong-motong sendiri, yang saya nggak kerjai cuma nyucinya doank. Nyuci piring, nyuci panci itu saya benci setengah mati, jadi itu saja yang nggak saya lakukan. Tapi kalau misalnya malam-malam lagi stres, pulang hari kantor suka masak juga sih, tapi nggak terlalu sering. Kalau memang kepepet stres, malam masak," jawabnya.

Menurut Alex, masak itu berguna untuk menghilangkan stres. "Karena kalau pas masak kan harus konsentrasi, jadi nggak bisa mikirin yang lain kan. Nanti jarinya kepotong, tangan kebakar. Jadi memang harus konsentrasi penuh," akunya.

Alex suka masak segala macam dish yang terkait dengan ayam. "Dulu senangnya daging sapi (beef), terus dokter mengatakan kurangilah daging merah dan sebagainya, akhirnya saya beralih ke ayam," ujarnya.

Baca selanjutnya >>> 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sepak terjang di dunia ICT


Sepak terjang di dunia ICT

Alex sudah terjun ke industri ICT sejak lama. Dari sejak sekolah ia sudah berkecimpung di bidang ini. "Jadi sejak sekolah, pulang ke Indonesia saya juga jadi dosen di bidang ini juga. Memang selalu berkecimpung di bidang ini," paparnya.

"Memang ada jeda sebentar, waktu saya jadi staf ahli menteri di kementerian BUMN, itu satu-satunya masa di mana saya tidak menyentuh bidang ICT. Karena justru dijauhkan saya dari BUMN-BUMN yang terkait dengan ICT agar tidak ada conflict of interest," kata Alex.

Di mata Alex, industri telekomunikasi saat ini penuh dengan tantangan di tengah maraknya layanan-layanan pengganti SMS dan video call seperti WhatsApp dan aplikasi sejenis yang menggerus layanan milik operator. Namun apapun kondisinya, Alex optimis Indosat bisa lebih baik.

"Apapun kondisinya, kami akan bersaing, akan memberikan layanan terbaik, akan memberikan berbagai macam alternatif produk yang diminati pelanggan," tuturnya.

Alex juga bangga bahwa dua (2) orang dari komisaris mereka di Indosat diangkat menjadi menteri. Salah satunya menteri yang menjadi regulator yaitu Menteri Kominfo, Rudiantara.

Pria yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris independen di Indosat sejak Januari 2010 ini juga angkat bicara seputar kasus kerjasama IM2 dan Indosat, yang berujung dijebloskannya mantan Dirut IM2 ke penjara.

Selengkapnya, simak wawancara khusus kami dengan Alex lewat video di bawah ini.

(dew) 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.