Sukses

Top 5 Tekno: Warnet Lebih Jorok dari Toilet Paling Hits

Hasil studi menemukan bahwa mayoritas keyboard yang berada di warnet mengandung bakteri E.coli 600 kali lebih banyak dari toilet.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil studi menemukan bahwa mayoritas keyboard yang berada di warnet mengandung bakteri E.coli 600 kali lebih banyak dari yang biasanya ditemukan di dalam sebuah toilet. Berita ini menjadi yang paling populer di kanal Tekno Liputan6.com, kemarin, Kamis (20/11/2014).

Berita lain yang juga menyita perhatian para pembaca adalah kegiatan pengintaian pemerintah AS kepada pengguna ponsel. Pengawasan ini diinformasikan telah berjalan sejak tahun 2007 silam, di mana pada masa itu pertumbuhan tingkat pengguna ponsel di AS (era smartphone) mulai melonjak dengan pesat.

Lebih lengkapnya simak 5 artikel terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com, berikut ini.

1. Warnet Lebih Jorok Dibanding Toilet!

Jika dahulu warnet kerap disambangi lantaran menjadi tempat khusus yang menawarkan akses internet, kini fungsi warnet telah bergeser menjadi sarang gamer untuk bermain game online. Sebuah fakta mengejutkan terkait warnet belum lama ini ditemukan oleh UNESCO dan organisasi Palang Merah Tiongkok. Laman Game in Asia melansir, menurut hasil studi tersebut ditemukan fakta bahwa mayoritas keyboard yang berada di warnet mengandung bakteri E. coli 600 kali lebih banyak dari yang biasanya ditemukan di dalam sebuah kamar mandi.

2. Mantan Pramusaji McDonald jadi Miliuner Berkat Game

Nasib baik selalu menyelimuti orang yang berusaha keras. Mungkin ungkapan itulah yang paling tepat untuk menggambarkan nasib seorang mantan pramusaji McDonald bernama Matthew Hagg berikut ini. Matt adalah seorang pemuda asal Chicago, Amerika Serikat, berusia 22 tahun. Sebelum memutuskan menjadi seorang gamer profesional, Matt --panggilan akrabnya-- bekerja di restoran cepat saji populer, McDonald. Ia menjadi seorang pramusaji, dan terkadang menjadi koki di dapur.

3. Waspada! Hacker Intai Bos-bos yang Nginap di Hotel

Aksi spionase tersembunyi yang dilakukan kelompok hacker "Darkhotel" berhasil diungkap. Menurut para ahli Global Research and Analysis Team Kaspersky Lab, para hacker mencuri data penting milik bos-bos perusahaan yang sedang bepergian ke luar negeri. Targetnya adalah para petinggi perusahaan yang menginap di hotel mewah. Hacker juga tidak pernah mengincar target yang sama sebanyak dua kali. Para penjahat cyber dibalik Darkhotel ini disinyalir telah beroperasi selama hampir satu dekade, dengan ribuan korban di seluruh dunia.

4. AS Diam-diam Intai Pengguna Ponsel dari Udara

Privasi tampaknya telah mati di Amerika Serikat (AS). Meski diklaim sebagai negara liberal yang memerdekakan warga negaranya, namun pemerintah AS ternyata melakukan pengawasan yang tak kalah ketat dengan negara otoriter seperti Korea Utara ataupun Tiongkok. Hal ini terbukti dari laporan yang disusun oleh jurnalis The Wall Street Journal, Devlin Barret. Menurut penjelasan Devlin, pemerintah AS melalui US Marshal Service telah melakukan pengawasan ketat terhadap para pengguna ponsel melalui udara menggunakan pesawat terbang. Kegiatan pengawasan ini bahkan diinformasikan telah berjalan sejak tahun 2007 silam.

5. Tanggapan Sopir Taksi Setelah Pakai Aplikasi GrabTaxi

Aplikasi reservasi taksi GrabTaxi diklaim telah mulai banyak digunakan para sopir taksi. Perusahaan yang berkantor pusat di Malaysia itu mengaku berusaha memberikan berbagai fasilitas tambahan bagi mitra pengemudi agar mereka mau memanfaatkan aplikasi GrabTaxi ketika mencari penumpang. "Bagus sih, secara operasional bisa bantu kita dapat pelanggan tambahan sekitar 2-5 penumpang lain. Selain itu ada juga bonus buat kita dari GrabTaxi yang bisa diambil secara langsung ke kantornya," ungkap Muntari, sopir Taksi Express yang telah bergabung menjadi mitra GrabTaxi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini