Sukses

Google Mulai Dekati Tiongkok

Google pelan-pelan tapi pasti mulai berusaha memasuki kembali pasar Negeri Tirai Bambu. Begini caranya.

Liputan6.com, Jakarta - Google pelan tapi pasti mulai berusaha memasuki kembali pasar Negeri Tirai Bambu. Salah satunya dengan membuka kesempatan bagi developer lokal untuk menghasilkan uang dari Google Play Store.

Menurut yang dilaporkan Tech Crunch, Selasa (25/11/2014), Google mengumumkan bahwa developer yang menetap di Tiongkok kini bisa menghasilkan uang dari aplikasi Google Play Store. Para developer lokal bisa mengekspor dan menjual aplikasi mereka kepada pengguna Google Play di lebih dari 130 negara, di luar Tiongkok.

Langkah ini akan memberikan kesempatan developer Tiongkok untuk menjangkau ratusan juta perangkat Android yang ada di dunia. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan uang dari in-app purchase, aplikasi gratis berlangganan, serta menjual aplikasi berbayar.

Google mengatakan bahwa developer lokal bisa menerima pembayaran secara langsung melalui rekening bank Tiongkok.

Sebelumnya, para developer Android Tiongkok memang telah bisa menghasilkan uang dari aplikasi mereka. Tapi melalui toko aplikasi pihak ketiga, yang populer di negara tersebut sejak toko aplikasi Google tidak disertakan di dalam perangkat Android yang ada di Tiongkok, serta menggunakan akun developer Google yang terdaftar di luar negeri.

Berita ini muncul tak lama setelah The Information melaporkan bahwa para eksekutif Google sedang membahas peluang kerjasama dengan sejumlah mitra potensial dan pemerintah Tiongkok, untuk meluncurkan layanan Google Play khusus di negara tersebut. Pihak Google menolak mengomentari laporan ini.

Laporan ini sekaligus memberikan indikasi kembalinya Google ke Tiongkok, pasca merelokasi mesin pencari dan layanan lainnya ke luar negara itu pada 2010.

Langkah Google yang tampak ingin menguatkan pijakan di Tiongkok ini dinilai tidak mengherankan, mengingat negara itu adalah pasar smartphone terbesar berdasarkan jumlah pengapalan. Dengan absennya Google, perusahaan telah kehilangan kesempatan untuk meraup untung dari jutaan smartphone dan tablet yang tidak bisa mengakses layanan dan toko aplikasinya di negara itu selama ini. (din/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini