Sukses

Setelah Digusur, Kini Monumen Steve Jobs Dilelang

Memorial Jobs berupa sebuah iPhone raksasa setinggi 2 meter itu menjadi 'korban' hukum Rusia yang melawan 'propaganda gay'.

Liputan6.com, St Petersburg - Seperti yang telah diwartakan sebelumnya, pengakuan Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, sebagai seorang gay berimbas pada digusurnya memorial Steve Jobs di St. Petersburg, Rusia.

Memorial Jobs berupa sebuah iPhone raksasa setinggi 2 meter dan didirikan pada 2013 itu menjadi 'korban' hukum Rusia yang melawan 'propaganda gay'.

Dan kini, menurut yang dilansir laman Business Insider, Kamis (4/12/2014), Russian Holdings Company dan ZEFS selaku pemilik monumen tersebut dilaporkan melelangnya di situs resmi perusahaan. Harga awal yang dipasang adalah US$ 95 ribu atau setara dengan Rp 1,16 miliar.

Lebih lanjut dijelaskan, pihak Russian Holdings Company dan ZEFS sangat berharap pembelinya nanti adalah orang di luar Rusia. Setidaknya hal tersebut dapat menjamin monumen Steve Jobs tidak lagi dipamerkan di Rusia.

Pengakuan gay Tim Cook sendiri disampaikannya melalui sebuah esai yang ia tulis dan dipublikasikan oleh harian Bloomberg BusinessWeek. Cook menyatakan sedari awal dia tidak pernah menyanggal statusnya sebagai gay. Namun dia hanya tidak mengakuinya secara terbuka di hadapan publik sampai akhirnya diungkapkannya kepada Bloomberg BusinessWeek.



"Saya ingin memperjelasnya: Saya bangga menjadi seorang gay dan saya menganggap menjadi gay adalah karunia terbaik Tuhan untuk saya," ungkap Cook seperti dikutip dari Buzzfeed. (dhi/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini