Sukses

Hacker Bongkar Rahasia Terpenting Snapchat & Facebook

CEO Sony Pictures, Lynton ternyata juga merupakan salah satu anggota dewan direksi aplikasi perpesanan instan populer, Snapchat.

Liputan6.com, Jakarta - Guardian of Peace (GoP), hacker peretas Sony Pictures tampaknya belum akan berhenti membocorkan data-data rahasia perusahaan yang mereka kuasai. Terkini, GoP dilaporkan telah membocorkan isi email milik CEO Sony Entertainment, Michael Lynton.

Menariknya, selain menjabat sebagai CEO Sony Pictures, Lynton ternyata juga merupakan salah satu anggota dewan direksi aplikasi perpesanan instan populer, Snapchat.

Di dalam salah satu email yang dibocorkan oleh GoP, terungkap proses negoisasi pembelian Snapchat oleh Facebook.

Kabar yang beredar sebelumnya memang menyatakan bahwa Facebook sempat menawar Snapchat dengan banderol US$ 3 miliar. Namun bila melihat bocoran email milik Lynton, maka kemungkinan besar jumlahnya lebih besar dari US$ 3 miliar.

Di dalam salah satu email Lynton yang dikirimkan pada seorang kapital venture, Mitch Lasky, ia menuliskan, "Dengan penawaran (Facebook pada Snapchat) yang sebenarnya Anda bisa memesan semua pemukiman mewah di Bellvue." Demikian dikutip dari laman Techcrunch, Jumat (19/12/2014).

Dalam email lainnya Lynton mengungkapkan, "Evan Spiegel (CEO Snapchat) membuat kesepakatan lain, tanpa persetujuan dan memberitahu saya. Dia (Evan Spiegel) berkata, 'Saya telah menolak tawaran bernilai miliaran dari Zuckerberg'."

Facebook sendiri diketahui sangat berambisi untuk turut terjun di segmen aplikasi perpesanan instan. Gagal menggaet Snapchat, Facebook pun mengalihkan sasarannya pada WhatsApp yang akhirnya berhasil mereka akuisisi.

100 terabyte data rahasia milik Sony Pictures kini dikuasai oleh hacker. Sejauh ini sudah sangat banyak sekali data rahasia Sony yang dibocorkan hacker ke publik.

Namun hal tersebut kabarnya belum seberapa. Laman Arstechnica melaporkan, GoP telah mengumumkan bahwa pada tanggal 25 Desember mendatang mereka akan mengungkap sebuah rahasia paling penting milik Sony Pictures kepada publik.

Bila ancaman tersebut benar terjadi, maka hal itu bisa menjadi 'kado natal' terburuk bagi Sony Pictures. (dhi/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini