Sukses

Kiamat Komputer Terjadi di 2038?

Hampir seluruh server komputasi di dunia modern sekarang ini berjalan di atas platform 32-bit.

Liputan6.com, Jakarta - Secanggih apapun sistem komputasi yang berhasil diciptakan oleh manusia, tentunya tetap ada celah kelemahan di dalamnya. Salah satunya adalah di sektor sistem penghitungan waktu.

Coba diingat kembali kehebohan yang terjadi di tahun 2000 lalu. Kala itu dunia digemparkan dengan isu kiamat komputer, atau yang populer disebut dengan 'Y2k'. Kegemparan ini disebabkan oleh isu yang menyebutkan bahwa sistem komputasi tidak mampu membaca dua digit (00) terakhir di tahun 2000.

Meski tidak terbukti kebenarannya, namun kala itu isu kiamat komputer sangat meresahkan, mengingat hampir segala hal yang diaplikasikan di era modern seperti sekarang ini sangat bergantung dengan dukungan sistem komputasi.

Terkini, isu terkait kiamat komputer kembali muncul ke permukaan. Para ahli komputasi dunia memprediksi kiamat komputer sebenarnya akan terjadi di tahun 2038. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ada apa dengan tahun 2038?

Kenapa tahun 2038? Menurut penjelasan yang dilansir laman The Guardian, hampir seluruh server komputasi di dunia modern sekarang ini berjalan di atas platform 32-bit. Platform 32-bit telah digunakan dan menghitung jumlah detik tepat sejak 1 Januari 1970 silam.

Nah, yang kini baru disadari dan menjadi masalah adalah, pada tanggal 19 Maret 2038, di pukul 03:14:07 (waktu global), penghitungan detik pada server komputer 32-bit akan mencapai jumlah terbesarnya (maksimal).

Penjelasan teknisnya sebagai berikut: Sistem 32-bit melakukan proses penghitungan angka biner. Jumlah digit yang mampu diakomodasi oleh sistem 32-bit adalah mencapai 4.294.967.295.

Namun cara penghitungan sistem komputasi berbeda dengan penghitungan normal yang dimulai dari 0 dan selanjutnya (positif). Sebab angka penghitungan yang digunakan adalah sebagian negatif dan sebagian lainnya positif. Dengan kata lain, angka keseluruhan yang mampu dihitung oleh sistem 32-bit adalah setengah dari 4,294,967,295. Atau tepatnya 'hanya' 2.147.483.647.

3 dari 4 halaman

Apa yang akan terjadi?

Sulit untuk mendeskripsikan secara detail atas apa yang terjadi jika waktunya kiamat komputer benar-benar tiba. Namun sebagai ilustrasi, bisa diibaratkan seperti perangkat komputer yang beroperasi tanpa 'jiwa'.

Ungkapan tersebut bisa dibilang berlebihan, namun memang begitu adanya. Perangkat komputer mungkin akan tetap bisa dioperasikan, akan tetapi sistem penanggalan, tahun, jam, dan fitur penunjuk waktu lainnya tidak akan berfungsi dengan benar.

Mungkin hal ini tidak akan menjadi masalah besar bagi pengguna perangkat komputer pribadi, tetapi bagi pelaku bisnis, industri dan berbagai sektor kritis lainnya, ini adalah situasi yang sangat fatal.

Sebagai contoh, coba Anda bayangkan bagaimana sistem komputasi perbankan jika fitur penunjuk waktu tidak berfungsi. Chaos adalah kata yang tepat untuk menggambarkannya.

4 dari 4 halaman

Terjadi di video Gangnam Style

Google selaku empunya YouTube sudah mengalami permasalahan ini beberapa waktu lalu. Mereka dibuat kerepotan oleh video musik Gangnam Style milik penyanyi asal Korea Selatan, Psy.

YouTube tidak pernah berharap salah satu video yang ada di servernya akan ditonton dalam jumlah yang sangat besar. Dalam sebuah postingan di akun Google+ resmi mereka, YouTube mengatakan bahwa sistemnya tidak siap.

"Kami tidak pernah berpikir video akan ditonton dalam jumlah lebih dari 32-bit (= 2147483647), tapi itu sebelum kami bertemu PSY. Gangnam Style telah dilihat begitu banyak, maka dari itu kami harus meng-upgrade ke 64-bit (9,223,372,036,854,775,808)," tulis YouTube lewat akun Google+.

Sejak di-publish ke YouTube pada Juli 2012, video klip berdurasi 4 menit 12 detik ini telah ditonton 2.154.109.625 kali. Hanya dalam 52 hari setelah perilisannya pada 15 Juli 2012, Gangnam Style langsung mendapat 100 juta views.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini