Sukses

4 Perubahan Logo Terburuk di Dunia Teknologi

Tak jarang keputusan mengganti logo justru menjadi blunder yang merugikan.

Liputan6.com, Jakarta - Tak jarang sebuah perusahaan secara khusus mengganti logo perusahaan ataupun logo produk besutannya dengan tujuan baik. Umumnya perubahan logo dilakukan agar semakin menarik perhatian pengguna, atau dengan alasan penyesuaian tren.

Namun tak jarang pula keputusan mengganti logo justru menjadi blunder yang merugikan. Baik pujian maupun kritikan harus siap dihadapi bila keputusan mengganti logo telah diambil.

Berikut laman Business Insider telah memilah 4 perubahan logo di dunia teknologi yang dianggap gagal. Logo-logo baru yang digunakan dinilai banyak orang justru lebih buruk di banding logo sebelumnya. Berikut ulasannya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Foursquare

1. Foursquare

Foursquare merubah logo mereka ketika memutuskan untuk membagi layanan mereka menjadi dua jenis, yakni Foursquare dan Swarm. Logo anyar Foursquare dinilai terlalu kekanak-kanakan karena mirip dengan logo superhero, banyak pengguna yang kecewa ketika logo baru ini diperkenalkan.

3 dari 5 halaman

Yahoo

2. Yahoo

Logo lama Yahoo sangatlah ikonik. Namun logo anyar yang digunakan di tahun 2014 ini justru terkesan 'membosankan' dan 'jelek'. Terlebih tidak ada perubahab sigfnifikan di banding logo lama.

4 dari 5 halaman

Bing

3. Bing

Microsoft memutuskan untuk mengubah logo mesin pencari mereka, Bing, pada tahun 2013. Logo biru Bing digantikan logo baru yang mengusung konsep sudut modern (angular). Namun sayang, logo ini justru nampak terlalu rumit.

5 dari 5 halaman

iTunes

4. iTunes

Logo awal iTunes terdapat ikon CD yang memberi petunjuk bahwa fungsi iTunes adalah layanan pemutar musik dan dapat pula dijadikan media untuk me-rip CD. Namun seiring dengan usangnya penggunaan CD, Apple pun mengubah logo iTunes. Tapi perubahan yang dilakukan dinilai terlalu sederhana.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini