Sukses

Hacker Sony Pictures Ancam Akan Serang CNN?

Setelah sukses meretas Sony, kelompok hacker itu akan melanjutkan serangannya ke organisasi berita Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok hacker yang mengaku berada di balik peretasan yang mengakibatkan situs Sony tak berfungsi mengaku dirinya sebagai penjaga perdamaian. Kelompok itu baru-baru ini mengumumkan rencana serangan terbaru yang akan dilancarkannya.

Buletin FBI menyebutkan kelompok hacker tersebut telah mengancam akan melancarkan serangan ke sebuah organisasi berita Amerika Serikat. Joint Intelligence Bulletin milik FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri menyatakan serangan itu 'akan menyerang organisasi tersebut dalam waktu dekat'. 

Memo kiriman hacker yang menjadi sumber informasi soal rencana penyerangan itu masih belum mengungkap organisasi berita Amerika Serikat mana yang akan jadi target serangan. Namun, hasil penelusuran menyebutkan bahwa CNN menjadi target serangan hacker tersebut.

Mengutip laman Ubergizmo, informasi itu didapatkan dari salinan pesan Pastebin yang diposting awal bulan ini yang kini telah dihapus. Niatan CNN untuk melakukan investigasi atas 'hacking Sony' jadi bahan olokan hacker itu dan dihubungkan dengan video YouTube berjudul 'You are an idiot'.

Meski begitu, pihak FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri menyatakan memo yang dikirim hacker itu cenderung sebagai 'ancaman yang berlebihan'. Misalnya, mereka memperingatkan akan adanya serangan serupa peristiwa 9/11 terhadap penonton film 'The Interview' di bioskop.

Serangan yang telah dikirimkan oleh hacker berhasil melumpuhkan layanan Sony Pictures Entertainment dengan tekanan yang terbilang besar. Film yang belum dirilis, informasi pribadi karyawan, email dari eksekutif dan berbagai data rahasia lainnya dirampas dari perusahaan.

Film 'The Interview' yang menceritakan soal rencana pembunuhan Pemimpin Besar Korea Utara, Kim Jong Un disebutkan jadi alasan. Meskipun sementara ini baru dirilis hanya secara online, film itu dikabarkan telah memberikan pendapatan sebesar US$ 15 juta bagi Sony.

(den/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.