Sukses

Awas, Jebakan Foto Syur Snapchat Incar Pengguna Internet

Penipuan online yang memanfaatkan Facebook sebagai media penjebaknya kian besar dan makin umum terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Segala hal yang berbau foto bugil dan pornografi seringkali efektif untuk menggoda pria-pria berhidung belang. Hal tersebut dimanfaatkan oleh para penipu di internet untuk menjebak korbannya agar masuk dalam perangkap yang mereka buat lewat Facebook.

Sebuah tautan (URL) spam yang diklaim berisi foto-foto panas di aplikasi Snapchat beredar di situs jejaring sosial Facebook. Postingan bertajuk "10 Hottest Leaked Snapchats Ever" itu disertai foto wanita telanjang dada (topless) untuk menarik perhatian calon korban.

Sayangnya, tautan itu hanyalah sebuah jebakan berbentuk situs yang berpotensi membuat identitas pengunjung dicuri. Bahkan, pengunjung situs harus mewaspadai serangan yang mungkin juga akan berdampak ke rekening bank mereka.

"Website palsu yang mempromosikan foto bocoran di Snapchat dan konten lain yang sebenarnya bervirus dan dapat menyebabkan pencurian identitas dan kerugian finansial," ungkap Alexandru Catallin Cosoi, Chief Security Strategiest perusahaan anti-virus dan scam BitDefender.

Cosoi melanjutkan, biasanya para korban berlangganan ke survei elektronik yang menghasilkan uang maupun pil diet yang menakjubkan. Perusahaan BitDefender menyarankan agar pengguna mencurigai video porno dan gambar bocoran Snapchat yang banyak tersebar di internet, terutama di Facebook.

BitDefender sendiri, seperti dilansir laman Mirror, menyebutkan bahwa penipuan online yang memanfaatkan Facebook sebagai media penjebaknya kian besar dan makin umum terjadi. Para pelaku biasanya melakukan berbagai ancaman online lewat berbagai bentuk informasi yang bisa menarik banyak pengguna internet.

Parahnya lagi, tautan yang disebarkan melalui jejaring sosial biasanya juga akan mengarahkan penggunanya untuk masuk dalam situs berbahaya yang membuat komputer yang dipakai langsung men-download virus trojan dan merusak komputer.

Sayangnya, BitDefender tidak mengungkap secara terperinci berapa besar potensi dan korban dari pengguna sosial media seperti Facebook dan Twitter yang biasanya terjebak akibat bujuk rayu informasi berbau porno tersebut.

(den/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini