Sukses

Pabrik Ponsel Samsung di Indonesia Segera Beroperasi

Rencana Samsung Electronics untuk membangun pabrik ponsel di Indonesia sebentar lagi akan terwujud.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Samsung Electronics untuk membangun pabrik ponsel di Indonesia sebentar lagi akan terwujud. Hal itu diungkap Presiden Direktur PT Samsung Electronics Indonesia, Yoo Young Kim, di sela acara Samsung Forum 2015 di Bangkok, Thailand belum lama ini.

"Sekitar satu atau dua bulan lagi Samsung akan memproduksi ponsel di Indonesia, dan akan dibuat aplikasi khusus untuk konsumen di Indonesia", kata Kim.

Pabrik ponsel Samsung di Indonesia, lanjut Kim, rencananya akan berlokasi di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. "Lokasi pabrik ponselnya di Cikarang. Kami saat ini sedang melatih dan melakukan persiapan termasuk melatih sumber daya manusianya", ungkapnya.

Lebih lanjut Kim menambahkan, Samsung tidak hanya ingin mencari profit tetapi ingin memberikan kontribusi yang bermanfaat di tempat mereka berada.

"Pasar Indonesia sangat penting untuk semuanya, tidak hanya smartphone. Indonesia adalah salah satu negara yang terus berkembang. Jadi Samsung tertarik dengan masa depan Indonesia", katanya lagi.

Beberapa waktu lalu, Menteri Perindustrian MS Hidayat pernah mengatakan bahwa nilai investasi yang digelontorkan Samsung untuk pembangunan pabriknya di Indonesia mencapai US$ 20 juta. Pembangunan pabrik dilakukan secara bertahap sejak tahun lalu. 

Di kesempatan lain, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi mengatakan, pabrik ponsel Samsung memanfaatkan lahan yang sudah dimiliki oleh Samsung untuk memproduksi barang elektronik lain seperti televisi, lemari es dan lain-lain. Jadi, Samsung tidak perlu membeli lahan baru.

Budi menyatakan, pada tahap pertama, Samsung akan menginvestasikan dana sebesar US$ 20 juta. Namun masih terbuka kemungkinan nilai investasinya akan terus bertambah sesuai kondisi pasar di Indonesia.

Dengan dibangunnya pabrik ponsel ini, maka diharapkan mampu menggantikan produk ponsel Samsung yang selama ini diimpor dari Vietnam. Sehingga dengan demikian mampu mengurangi impor ponsel hingga mencapai US$ 1 miliar.

(dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini