Sukses

Telkom Dorong Indonesia Jadi Poros Maritim

PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) ikut ambil bagian guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Liputan6.com, Jakarta - PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) ikut ambil bagian guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Salah satu bentuk dukungan itu tertuang dalam tiga program utama kemaritiman Telkom, yaitu Maritime Logistic, Maritime Fishery dan Maritime Defense.

Telkom sudah memberikan dukungan mengembangkan sektor maritim Indonesia tersebut sejak tahun lalu. Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin, mengakui bahwa Telkom mulai serius mengembangkan sektor maritim sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Telkom, kata Awalludin, melihat maritim sebagai suatu ekosistem yang memiliki banyak sekali faktor pendukung. Mulai dari pelabuhan, transportasi hingga pelaku usaha. Dalam mewujudkan maritim modern, dibutuhkan implementasi teknologi di dalamnya. Fokus Telkom dalam hal ini adalah menyediakan dukungan teknologi informasi dan infrastruktur pendukung lainnya.

"Kita mulai seriusi pengembangan infrastruktur maritim sejak tahun lalu. Sejauh ini kami melihat banyak tantangan karena ternyata ekosistem tersebut masih banyak yang dilakukan secara offline dan implementasi teknologi belum dominan," tutur Awalludin dalam acara Kick Off Penggeleran 18 Broadband Port, di SCBD Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Karena itu, dia berharap tiga program kemaritiman Telkom dapat mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia dengan teknologi yang sudah memadai. Masing-masing untuk infrastruktur pelabuhan, kampung nelayan, dan pulau terluar Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Implementasi program maritim Telkom

Program Maritime Logistic menyediakan infrastruktur broadband dan layanan teknologi dan Infrastructure & Communication Technology (ICT) kawasan pelabuhan sebagai pondasi menuju digital modern seaport di dunia.

Direktur Lalu Lintas Laut Kementerian Perhubungan, Harry Boediarto, mengungkapkan bahwa ICT adalah salah satu solusi untuk memberikan pelayanan di pelabuhan dengan lebih cepat dan mudah. Selain itu, sistem yang berjalan di pelabuhan juga mudah dipantau dan lebih transparan, termasuk besarnya transaksi ekonomi yang terjadi di pelabuhan.

Sedangkan Maritime Fishery menyediakan platform digital untuk ekosistem Kampung Nelayan Indonesia, sehingga memiliki daya saing tinggi dan hemat biaya yang berdampak pada peningkatan pendapatan atau keuntungan bagi ekosistem Kampung Nelayan. Sedangkan Maritime Defense menyediakan layanan ICT di pulau-pulau terluar Indonesia.

Sejak digelar tahun lalu, pada program Maritime Logistic telah diimplementasikan Broadband Port dengan layanan Connectivity dan ICT termasuk menggelar fiber optik, akses WiFi, dan penguatan sinyal Telkomsel, untuk 6 pelabuhan. Keenam pelabuhan itu adalah Belawan, Batam, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar dan Sorong. "Tahun lalu kita mulai dengan 6 pelabuhan, tahun ini akan lebih banyak lagi," tutur Harry.

Pada Maritime Fishery, telah diimplementasikan digitalisasi 11 Kampung Nelayan dengan layanan Connectivity dan ICT dalam bentuk infrastruktur fiber optik, internet dan astinet, WiFi, CCTC, serta penguatan sinyal Telkomsel. Selain itu juga terdapat layanan Content dalam bentuk website kampung-nelayan.com dan pembuatan wallboard.

Adapun 11 Kampung Nelayan tersebut adalah Gabion-Medan, Bungus-Padang, Muara Angke-Jakartam Muara Baru-Jakarta, Paotere Sabutung-Makassar, Tanjung Luar-Nusa Tenggara Barat, Brondong-Lamongan, Pekalongan, Tegalsari-Tegal, Cilacap dan Pangandaran-Tasik.

Untuk program Maritime Defense, telah diimplementasikan penyediaan fasilitas telekomunikasi termasuk Connectivity vsat, Femtocell, TV dan PSTN di 11 pulau terluar yaitu Marore, Berhala, Fani, Nipah, Miangas, Rondo, Bras, Sekatung, Brigif 3 Lampung, Batek dan Data.

(din/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.