Sukses

Memex Tak Akan Ganggu Privasi Pengguna, Asal...

Karena kemampuannya menjamah lebih banyak informasi di internet, lantas apakah Memex nantinya akan membahayakan privasi pengguna internet?

Liputan6.com, Jakarta - Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) di bawah naungan Pentagon saat ini tengah mengembangkan mesin pencari bernama Memex. Karena kecanggihannya yang mampu menembus 'dark web', salah satu kehawatiran yang muncul adalah dari sisi privasi.

Memex diklaim lebih canggih daripada Google. Sejumlah orang mungkin mengenal istilah 'surface web', yakni halaman web yang bisa diakses ketika kita sedang berselancar di internet menggunakan mesin pencari seperti Google.

Sementara itu 'dark web' adalah sebaliknya. Berdasarkan sejumlah prediksi, mesin pencari mainstream seperti Google hanya mengindeks 10 persen dari apa yang ada di internet. Sedangkan sisanya itu yang disebut sebagai 'dark web'.

Karena kemampuannya menjamah lebih banyak informasi di internet, lantas apakah Memex nantinya akan membahayakan privasi pengguna internet? Sebagai catatan, saat ini Memex difokuskan pada isu perdagangan manusia.

Menurut dosen jaringan Universitas Gunadarma, Akbar Marwan, Memex tidak akan mengganggu privasi pengguna internet jika digunakan oleh orang-orang yang tepat dan bertanggungjawab, seperti pemerintah.

"Isu yang mengemuka dalam hal ini adalah siapa yang berhak menggunakan Memex? Jika hanya pemerintah, setidaknya ada keyakinan untuk melindungi masyarakat. Tapi itu selama tidak ada kepentingan-kepentingan lain seperti politik, yang bisa berdampak pada privasi pengguna," jelas Akbar kepada Tim Liputan6.com, Sabtu (21/2/2015).

Memex adalah kombinasi dari kata memory dan index. Mesin pencari tersebut dikabarkan sudah diujicoba oleh sebagian kalangan, seperti aparat penegak hukum di New York City untuk mengungkap kasus perdagangan manusia dan prostitusi.

Dari sisi pengguna, hal positif yang bisa dirasakan adalah bisa mendapatkan lebih banyak informasi. Terutama pihak berwajib dalam menyelesaikan berbagai kasus hukum.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyaringan informasi

Jika pada akhirnya Memex tersedia untuk masyarakat luas, maka diharapkan ada penyaringan informasi, mengingat pengguna internet berasal dari berbagai kalangan. Terutama bagi orang yang baru menggunakan internet.

"Tentunya dari sisi pengguna akan lebih banyak informasi yang didapatkan. Namun jika akhirnya tersedia untuk masyarakat luas, pertanyaannya adalah apakah informasi yang banyak tadi akan disaring untuk orang-orang yang tidak paham soal keamanan internet?," tuturnya.

Pasalnya saat ini beragam informasi bisa diakses dengan mudah di internet melalui mesin pencari seperti Google. Karena itu, dia berharap konten-konten berbahaya dapat disaring, sehingga tidak menyebabkan keresahan di masyarakat.

"Sekarang saja berbagai konten sensitif bisa ditemukan di internet, apalagi kalau mesin pencarinya lebih canggih daripada yang ada saat ini," sambungnya.

Lebih lanjut, Akbar menekankan pengguna internet juga harus memperhatikan keamanan mereka.  Dia menyarankan agar pengguna berhati-hati ketika men-share informasi mereka.

"Produk teknologi, baik itu Memex, Google, atau lainnya seperti pisau bermata dua (ada positif dan negatifnya). Kita harus bijak ketika ingin men-share informasi di internet, semuanya tergantung pada diri kita," ungkapnya.

(din/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.