Sukses

Gelang Kebugaran jadi Calon Sasaran Empuk Hacker

Data medis sensitif milik pengguna gelang kebugaran bisa menjadi incaran para hacker.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut hasil penelitian terbaru Kapersky Lab, fitness tracker atau wristband (gelang kebugaran) berpotensi menjadi sasaran empuk hacker dalam mencuri data pribadi penggunanya.

Hasil penelitian Kapersky Lab mengungkapkan bahwa terdapat celah keamanan yang cukup berbahaya pada saat gelang kebugaran berinteraksi dengan smartphone.

Roman Unuchek, peneliti senior dari Kapersky Lab menjelaskan, metode otentikasi yang diimplementasikan dalam beberapa jenis produk gelang kebugaran memungkinkan pihak ketiga untuk dapat terhubung tanpa terdeteksi ke perangkat, menjalankan perintah, dan dalam beberapa kasus menarik data yang tersimpan pada perangkat.

Sejauh ini hasil penelitian Unuchek memang mencatat bahwa data-data yang dapat dicuri masih terbatas pada aktivitas fisik penggunanya. Namun, di masa depan, risiko akan meningkat dan data medis sensitif milik pengguna gelang kebugaran bisa menjadi incaran para hacker.

Dalam keterangan resminya, Kapersky Lab memaparkan, perangkat berbasis Android 4.3 atau lebih tinggi telah memiliki kemampuan untuk terhubung dengan gelang kebugaran dari vendor tertentu menggunakan aplikasi. Untuk mengntegrasikannya, pengguna harus mengkonfirmasi pemasangan dengan menekan tombol pada gelang mereka.

Proses ini lah yang bisa dimanfaatkan dengan mudah oleh para hacker. Hacker dapat dengan mudah mengatasi hal ini karena sebagian besar gelang kebugaran modern tidak memiliki fitur layar.

Notifikasi yang diterima hanya berupa getaran pada gelang. Ketika gelang bergetar meminta pemiliknya untuk mengkonfirmasi, korban tidak mengetahui secara pasti apakah merekaterhubung dengan perangkat mereka sendiri atau dengan perangkat orang lain.

"Pelacak kebugaran yang tersedia saat ini masih cukup bodoh, mampu menghitung langkah dan mengikuti siklus tidur, tetapi tidak lebih dari itu. Namun generasi kedua perangkat tersebut hampir tiba, dan mereka akan dapat mengumpulkan informasi yang lebih banyak tentang penggunanya. Sangatlah penting untuk memikirkan tentang keamanan dari perangkat saat ini, dan memastikan bahwa ada perlindungan yang tepat tentang bagaimana pelacak dapat berinteraksi dengan smartphone," ujar Unuchek.

(dhi/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.