Sukses

Hacker Anonymous Ungkap Ribuan Akun Twitter ISIS

Anonymous mengaku bahwa aksi ini mereka lakukan dalam rangka mendukung Twitter melakukan pemblokiran akun radikal yang mendukung ISIS.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok hacker Anonymous telah membocorkan ribuan akun Twitter yang terafiliasi dengan ISIS.

Menurut yang dipublikasikan laman IB Times, Senin (6/4/2015), dalam aksinya ini kelompok hacker Anonymous dibantu oleh dua kelompok hacker kenamaan lainnya yakni GhostSec dan Crtlsec.

Kolaborasi tiga kelompok hacker terbesar di dunia ini berhasil mengungkap 9.200 akun Twitter yang dinilai turut mempromosikan propaganda ISIS.

"Ini adalah aksi bersejarah di dunia digital karena untuk pertama kalinya ketiga kelompok hacker bekerjasama satu sama lain mengungkap sesuatu yang besar," tulis pernyataan Anonymous via akun Twitter resmi mereka.

Pihak Anonymous mengaku bahwa aksi ini mereka lakukan dalam rangka mendukung Twitter melakukan pemblokiran akun radikal yang mendukung ISIS.

Sebelumnya menurut penelitian Brookings Institute, terhitung hingga akhir 2014, tercatat ada sekitar 46.000 akun Twitter yang terafiliasi dengan ISIS. 

Media sosial memang menjadi salah satu 'kendaraan' utama bagi kelompok militan ISIS untuk menyebarkan pengaruhnya secara luas.

Menurut pakar pergerakan jihad Aaron Zelin, Twitter dimanfaatkan secara optimal oleh ISIS untuk menyebarkan berbagai informasi terkait kegiatan mereka kepada publik internasional. Twitter juga kerap digunakan untuk mendistribusikan isu (viral) teror yang bertujuan untuk merusak moral musuh atau bahkan kondisi perekonomian.

Selain Twitter, Zelin mengatakan bahwa sejumlah layanan media sosial lainnya, seperti WhatsApp dan Skype juga kerap digunakan oleh para pendukung ISIS dengan tujuan berbeda. WhatsApp dan Skype kabarnya dimanfaatkan untuk misi yang lebih rahasia, seperti perekrutan atau komando strategi.

Pihak Twitter sendiri kabarnya berniat untuk memblokir seluruh akun Twitter yang berafiliasi dengan ISIS. Namun niatan Twitter ini langsung mendapat jawaban dari ISIS berupa ancaman pembunuhan yang dilayangkan kepada pendiri Twitter Jack Dorsey dan seluruh karyawannya.

(dhi/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.